Lahap Limbah Organik, Lalat Tentara Hitam Mampu Tak Makan 10 Hari

Rabu, 26 Februari 2020 16:37 WIB

Lalat tentara hitam. Kredit: Wikipedia

TEMPO.CO, Bandung - Lalat tentara hitam (Black Soldier Fly) punya beragam fakta unik. Berasal dari Amerika Selatan, serangga itu kini tengah dikembangkan peneliti dan praktisi lingkungan sebagai bala bantuan untuk mengatasi limbah organik secara massal.

Pertama kali lalatnya ditemukan pada mayat sebagai petunjuk forensik sudah meninggal berapa hari,” kata dosen dan peneliti lalat itu di Institut Teknologi Bandung (ITB), Ramadhani Eka Putra, kepada Tempo, di sela pelatihan soal lalat itu di Bandung, Minggu 23 Februari 2020.

Ramadhani menuturkan, lalat itu hidup luas di daerah bersuhu udara hangat seperti Indonesia. Dia menyebutkan, lalat tentara hitam hanya bisa berkembang biak di suhu minimal 26 derajat Celsius.

Konon, Ramadhani menjelaskan, lalat bernama latin Hermetia illucens L. ini pertama kali dibawa ke Indonesia oleh peneliti Perancis. Keluarga dari jenis serangga ini adalah Stratiomyidae.

Lalat ini memiliki lima fase dalam satu siklus hidupnya yang sepanjang sekitar 60 hari. “Lalat dewasa umurnya pendek sekitar 7-10 hari,” kata Ramadhani

Masa singkat hidupnya itu dipakai untuk kawin dan bertelur. Setiap pejantan bisa mengawini beberapa ekor betina yang tubuhnya lebih besar. Per induk lalat lalu bisa menghasilkan 200-700 butir telur yang ditempatkan pada celah atau permukaan dari limbah organik.

Menurut Ramadhani, lalat tentara hitam tidak menyukai bahan organik seperti sayuran yang segar. Lalat yang sepintas seperti lebah kecil itu juga dipastikannya tidak membawa patogen dan bukan vektor penyakit.

Dari telur yang menetas dalam kurun 2-3 hari itu kemudian muncul larva atau belatung (maggot). Pada fase inilah makhluk berbentuk lonjong sepanjang 27 dan lebar 6 milimeter menjadi mesin pelahap limbah organik. Hampir separuh massa limbah bisa dimakannya.

"Sebanyak 10 ribu larva usia lima hari dengan total seberat dua gram dapat melahap 15 kilogram sampah basah dalam 12 hari," katanya sambil menambahkan, "Kalau 40 ribu larva usia lima hari dapat menghabiskan 15 kilogram sampah basah per hari dalam ruang pemeliharaan berukuran satu meter persegi."

Ramadhani mengatakan, pengembangbiakan lalat tentara hitam punya nilai bisnis diantaranya sebagai bahan untuk pupuk dan pakan berkandungan protein tinggi untuk ternak unggas dan ikan. Kandungan protein yang bisa mencapai 44 persen itu saat lalat di fase pre-pupa.

Selama hidupnya menjadi dewasa, lalat tentara hitam hanya minum dan tidak makan. Andalan energinya berasal dari stok makanan di tubuh dari fase sebelumnya. Riset selanjutnya menjajal larvanya sebagai kandidat untuk mengolah limbah yang terkontaminasi logam berat.

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

5 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

3 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

4 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

4 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

5 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

5 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya