Peneliti Kembangkan Tes Darah untuk Deteksi 50 Jenis Kanker

Jumat, 3 April 2020 06:00 WIB

Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat melakukan rapid test untuk deteksi virus corona di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2020. Rapid test dianggap efektif untuk mengetahui peta wilayah sebaran virus corona yang menginfeksi warga. Sayangnya tes ini masih terbatas di kalangan warga ODP dan PDP yang telah disaring terlebih dahulu karena keterbatasan test kit. TEMPO/Prim Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tes dan pemeriksaan darah yang dilakukan menggunakan sampel dari 4.000 orang dapat mendeteksi lebih dari 50 jenis kanker sebelum gejalanya muncul. Cara ini diklaim paling akurat dalam mengidentifikasi 12 bentuk penyakit yang sangat berbahaya, termasuk kanker pankreas yang biasanya terdiagnosis terlambat.

Banyak kelompok di seluruh dunia berusaha mengembangkan tes darah untuk kanker, atau yang sering disebut “liquid biopsies”. Michael Seiden, ahli dari US Oncology—perusahaan yang terlibat dalam perawatan kanker—dan timnya mengeksplorasi beberapa cara pengujian kanker berdasarkan pengurutan DNA yang dilepaskan sel ke dalam aliran darah.

Tim menemukan dan melihat pola metilasi—perkembangan sel dan terwariskan melalui pembelahan sel—pada sekitar 1 juta situs dalam DNA adalah pendekatan yang paling menjanjikan. Selanjutnya, tim melatih sistem pembelajaran mesin terhadap sampel darah dari 1.500 orang dengan kanker yang tidak diobati dan 1.500 tanpa diagnosis kanker.

Mereka kemudian menggunakan sistem untuk menganalisis 650 sampel darah dari orang-orang dengan kanker dan 610 tanpa kanker. Sistem pembelajaran mesin memiliki spesifisitas 99,3 persen, yang berarti 0,7 persen orang salah diidentifikasi menderita kanker.

"Kekhususan sangat penting karena Anda tidak ingin meningkatkan alarm palsu pada orang yang sehat," kata Seiden, demikian dikutip laman New Scientist, Selasa, 31 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Tingkat positif sebenarnya atau proporsi kanker yang terdeteksi bervariasi, tergantung pada kanker itu. Untuk 12 kanker yang paling mematikan, tingkat positif sebenarnya adalah 39 persen pada stadium I, 69 persen pada stadium II, 83 persen pada stadium III dan 92 persen pada stadium IV. Untuk semua jenis, angka yang sesuai adalah 18 persen, 43 persen, 81 persen dan 93 persen.

Tes sekarang sedang diujicobakan sampel dengan sekelompok orang yang lebih besar. Menurut editor jurnal dari Institut Gustave Roussy, Prancis, Fabrice Andre, ini adalah studi penting dan langkah pertama menuju pengembangan alat skrining yang mudah dilakukan.

“Deteksi dini lebih dari 50 persen kanker dapat menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun di seluruh dunia,” tutur Andre.

NEWSCIENTIST

Berita terkait

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

2 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

2 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

9 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

11 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

13 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

14 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

16 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

20 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

21 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

21 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya