Amerika Stop Hibah Riset Virus Corona Bareng Cina, Ilmuwan Geger

Reporter

Terjemahan

Minggu, 24 Mei 2020 19:34 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers dengan anggota Satuan Tugas Coronavirus di Gedung Putih di Washington, AS, 14 Maret 2020. [REUTERS / Yuri Gripas]

TEMPO.CO, Washington - Sebanyak 77 ilmuwan Amerika, penerima penghargaan Nobel, menyatakan keprihatinannya atas pembatalan dana hibah pemerintah yang dialami EcoHealth Alliance. Ini adalah sebuah organisasi non pemerintah di New York yang sedang meneliti virus corona berkolaborasi dengan kolega mereka di Cina.

Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan dan Layanan Manusia, Alex Azar, dan Direktur Institut Kesehatan Nasional (NIH), Francis Collins, ke-77 ilmuwan penerima Nobel bidang Kedokteran, Kimia, dan Fisika itu meminta adanya penyelidikan terhadap pembatalan hibah NIH tersebut.

“Kami merasa pembatalan itu menciptakan preseden berbahaya dengan mencampuri urusan ilmiah dan mengacaukan rasa percaya publik dalam proses pemberian dana federal untuk suatu penelitian,” bunyi surat mereka seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu 23 Mei 2020.

Menurut surat itu, para peneliti di EcoHealth Alliance telah selama bertahun-tahun melakukan riset yang sangat berharga dan didukung NIH terhadap virus corona dan agen penyakit infeksi lainnya. Riset fokus ke penularan virus-virus itu dari hewan inangnya ke manusia.

Hasil riset bergantung kepada kolaborasi produktif dengan ilmuwan di negara lain, termasuk di Wuhan, Cina. “Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendukung riset mereka jika kita ingin bisa mengendalikan pandemi saat ini maupun yang akan datang,” seru para ilmuwan Nobel itu.

Advertising
Advertising

Mereka mengatakan dana hibah telah dihentikan dengan kasar oleh NIH pada 24 April 2020, hanya beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menanggapi pertanyaan seorang wartawan kalau dana hibah jutaan dollar mengalir ke peneliti di Wuhan. Surat memastikan si wartawan mendapat informasi yang keliru.

<!--more-->

Dalam keterangan yang disampaikannya ke EcoHealth kemudian, NIH, menurut surat itu, mengatakan kalau dana hibah diputus karena tidak lagi yakin kalau hasil-hasil dari proyek riset tersebut sejalan dengan tujuan dan prioritas program mereka sekarang. “Penjelasan yang sangat konyol dalam situasi yang sekarang ini.”

Yang jelas, para ilmuwan Nobel itu mengatakan kalau penghentian hibah yang serampangan bertentangan dengan prinsip dasar bangsa dan dunia yang menjunjung tinggi sains--yang bisa membantu mengendalikan salah satu krisis kesehatan terbesar dalam sejarah modern dan yang mungkin muncul lagi di masa depan.

Ilmuwan Nobel menuntut Azar dan Collins untuk melakukan dan membuat penyelidikan terhadap apa yang melatari keputusan tersebut dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengoreksi ketidakadilan yang mungkin telah terjadi.

Surat dibuat sehari setelah 31 ilmuwan dari Masyarakat Biologi Molekuler dan Biokimia Amerika (ASBMB) membuat surat protes serupa kepada Collins. Kelompok ilmuwan ini menyebut tujuan proyek riset EcoHealth Alliance yang meneliti penularan virus corona dari satu spesies ke spesies yang lain telah direcoki dengan rumor.

Mereka mengingatkan bahwa kolaborasi internasioanl telah memajukan dunia riset Amerika dengan sejumlah penemuan dan inovasi penting. “Kolaborasi ini adalah standar tertinggi bagi komunitas ilmiah,” kata mereka sambil menyerukan kepada NIH untuk transparan.

“Politisasi ilmu pengetahuan yang terjadi selama krisis pandemi ini adalah sebuah tren berbahaya yang tidak hanya mempertaruhkan interitas ilmu pengetahuan, tapi juga nyawa banyak warga,” kata Benjamin Corb, juru bicara ASBMB.

XINHUA

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

7 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

8 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

9 jam lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

13 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

17 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

1 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya