Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Penyebab Amerika Salah Uji COVID-19 di Awal Pandemi

Reporter

Kapal rumah sakit Angkatan Laut USNS Comfort melintas di dekat patung Liberty saat memasuki New York Harbor di New York City, AS, 30 Maret 2020. Pemerintah Amerika Serikat tidak hanya mempersiapkan USNS Comfort tetapi juga kepal rumah sakit Angkatan Laut USNS Mercy. REUTERS/Mike Segar
Kapal rumah sakit Angkatan Laut USNS Comfort melintas di dekat patung Liberty saat memasuki New York Harbor di New York City, AS, 30 Maret 2020. Pemerintah Amerika Serikat tidak hanya mempersiapkan USNS Comfort tetapi juga kepal rumah sakit Angkatan Laut USNS Mercy. REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kontaminasi di laboratorium utama milik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat di Atlanta berada di balik keterlambatan produksi alat uji atau test kit virus corona COVID-19 di negara itu. Liputan investigasi Washington Post yang diterbitkan 18 April 2020 tersebut mengungkapkan kalau fasilitas pembuat alat uji itu menyalahi praktik manufaktur.

“Hasilnya, kontaminasi terjadi di satu dari tiga komponen uji yang digunakan dalam proses deteksi yang sangat sensitif,” kata peneliti atau ahli yang tahu tentang masalah itu.

Permasalahan dengan alat uji cepat dalam mendeteksi penularan COVID-19 di awal terjadinya pandemi pertama kali mengemuka pada akhir Januari 2020 lalu. Saat itu, CDC mengirim sejumlah hasil pemeriksaan sampel ke 26 laboratorium kesehatan publik di Amerika, dan 24 di antaranya menemukan adanya hasil positif COVID-19 yang palsu.

Badan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menyimpulkan kalau CDC telah menyalahi standar laboratoriumnya sendiri dalam proses produksi, menyebabkan sampel uji terkontaminasi. Sekalipun ditulis Washington Post bahwa segmen yang terkontaminasi tidak kritikal dalam deteksi virus corona, CDC butuh lebih dari sebulan untuk memperbaiki kerja alat uji dan bisa memulai lagi dari awal proses pengujian massal dan deteksi virus..

Saat itu, Amerika sudah semakin terpuruk dengan jumlah kasus infeksi dan kematian dari virus tersebut yang cukup tinggi. Kekacauan proses di laboratorium itu juga menyebabkan kemunduran Amerika dalam pengembangan pemeriksaan sampel dan distribusinya sementara wabah terus meluas ke seluruh Amerika.

Hasilnya kini adalah Amerika menyumbang jumlah kasus infeksi dan kematian dari COVID-19 yang terbesar di dunia. Dari hampir 2,4 juta kasus infeksi global per hari ini, Amerika menyumbang lebih dari 760 ribu. Sedang angka kematiannya, 40 ribu dari total 164 ribu di dunia.

Sejumlah ahli mengatakan kepada Washington Post bahwa kedekatan campuran kimia dan material virus corona sintetik di laboratorium yang sama di mana alat uji sedang dibuat melanggar prosedur yang telah disepakati bersama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara CDC, Benjamin N. Haynes, mengakui telah terjadi kualitas kontrol di bawah standar dalam proses pembuatan alat uji. Namun dia tidak menegaskan adanya kontaminasi. Haynes hanya menyayangkan hal seperti itu bisa terjadi terlebih di situasi pandemi.

"CDC telah menerapkan peningkatan kualitas kontrol untuk mengatasi masalah itu," katanya. 

Washington Post menyatakan yang pertama mendapatkan konfirmasi tentang adanya kontaminasi di laboratorium CDC hingga upaya penanggulangan wabah COVID-19 di negeri itu berantakan. Namun harian Wall Stret Journal telah melaporkan pada Maret adanya email yang mendetilkan bagaimana cerobohnya CDC dalam pengembangan alat uji COVID-19.

Ditulis Wall Street Journal, CDC salah mendeteksi virus corona dalam sampel air di laboratorium. Email mengatakan beberapa laboratorium menemukan, 'reaktivitas sporadis dalam kontrol negatif di satu dari tiga komponen.' Itu berujung kepada CDC harus mengganti alat-alat uji yang sudah dikirim ke laboratorium-laboratorium penguji.

 
 

BUSINESS INSIDER | WASHINGTON POST

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


USAID Luncurkan Program untuk Promosikan Produksi Kakao dan Kopi Indonesia

1 jam lalu

USAID pada Rabu, 31 Mei 2023 meluncurkan program baru untuk mempromosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia melalui kemitraan dengan Olam Food Ingredients (ofi), Rikolto, Hershey's, dan Pemerintah Indonesia. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
USAID Luncurkan Program untuk Promosikan Produksi Kakao dan Kopi Indonesia

USAID meluncurkan program baru untuk mempromosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia.


Panas dengan China, AS dan Taiwan Teken Kesepakatan Pertama di Bawah Inisiatif Baru

3 jam lalu

ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Taiwan. Sumber: Brookings Institution/Reuters
Panas dengan China, AS dan Taiwan Teken Kesepakatan Pertama di Bawah Inisiatif Baru

Taiwan dan Amerika Serikat menandatangani kesepakatan pertama di bawah kerangka pembicaraan perdagangan baru pada Kamis


Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

9 jam lalu

Pekerja Amazon berpartisipasi dalam pemogokan di Markas Besar Amazon pada hari Rabu. Matt Mills Mcknight/Reuters
Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

Sejumlah karyawan Amazon.com Inc melakukan pemogokan di Seattle, Amerika Serikat, untuk memprotes komitmen iklim dan beberapa kebijakan.


Kylie Jenner Ketahuan Bohong tentang Protokol Keselamatan di Laboratorium Makeupnya

10 jam lalu

Kylie Jenner. Instagram.com/@kyliejenner
Kylie Jenner Ketahuan Bohong tentang Protokol Keselamatan di Laboratorium Makeupnya

Kylie Jenner mengunggah foto kunjungan ke laboratorium di fasilitas produksi kosmetiknya di Milan pada Agustus 2022, dia dianggap melanggar protokol.


RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

11 jam lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy menjelang pemungutan suara yang diharapkan di DPR AS mengenai RUU yang menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar $31,4 triliun, di Washington, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Julia Nikhinson
RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meloloskan undang-undang untuk menangguhkan plafon utang senilai US$31,4 triliun, dengan dukungan mayoritas dari Demokrat dan Republik.


Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

14 jam lalu

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu
Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

Debt ceiling atau plafon utang merupakan jumlah maksimum utang yang bisa dipinjam pemerintahan Joe Biden melalui penerbitan obligasi. AS bangkrut?


Mantan Polisi NYPD Diadili, Dituduh Jadi Agen Ilegal Ekstradisi Buron Pemerintah China

14 jam lalu

Michael McMahon, pensiunan sersan NYPD yang bekerja sebagai penyelidik swasta, tiba untuk memulai persidangannya atas tuduhan terkait dengan kampanye repatriasi global oleh penegak hukum China yang dikenal sebagai 'Operasi Fox Hunt', di pengadilan federal Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Mantan Polisi NYPD Diadili, Dituduh Jadi Agen Ilegal Ekstradisi Buron Pemerintah China

Pensiunan polisi New York diadili dengan dakwaan menjadi agen ilegal Pemerintah China karena mengintimidasi seorang buronan China yang berbasis di AS.


Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

15 jam lalu

ilustrasi supermarket (pixabay.com)
Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

Studi yang dipublikasi oleh Propel mengungkap akan ada lebih banyak keluarga di Amerika yang mengalami kelaparan menyusul naiknya harga sembako


Daftar 15 Negara Ekspor Pasir Laut Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi, Ada Malaysia dan Vietnam

15 jam lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock
Daftar 15 Negara Ekspor Pasir Laut Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi, Ada Malaysia dan Vietnam

Ekspor pasir laut dari semua negara mencapai US$1,71 miliar pada 2021. Berikut 15 negara pengekspor


AS Dihantui Wabah Narkoba Tranq, Bikin Penggunanya Seperti Zombie

16 jam lalu

Suasana tempat tinggal para tunawisma yang berada di hutan San Jose, California (18/3). San Jose merupakan 10 kota terbesar di Amerika Serikat yang berada di lembah Silikon. AP/Marcio Jose Sanchez
AS Dihantui Wabah Narkoba Tranq, Bikin Penggunanya Seperti Zombie

Penggunaan obat Xylazine, atau tranq meningkat di Philadelphia, Amerika Serikat. Gedung Putih menyatakan sebagai ancaman nasional.