Remdesivir Obat Darurat Covid-19 di AS, Ini Hasil Uji Terbarunya

Reporter

Antara

Kamis, 28 Mei 2020 20:13 WIB

Seorang teknisi lab secara visual memeriksa botol berisi obat potensial virus corona remdesivir di fasilitas Ilmu Gilead di La Verne, California, AS 11 Maret 2020. [Gilead Sciences Inc / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, California - Gilead Sciences Inc mempublikasikan hasil uji terbarunya atas penggunaan antivirus remdesivir sebagai kandidat obat Covid-19. Menurut Gilead, tidak ada perbedaan signifikan antara pengobatan selama 5 dan 10 hari pada pasien dengan gejala yang parah.

Uji dilakukan 29 April 2020 dan temuan-temuan pentingnya telah diumumkan dalam makalah di New England Journal of Medicine. Uji ditujukan untuk melengkapi yang telah dilakukan National Institutes of Health Amerika Serikat--uji yang digunakan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat remdesivir.

Uji oleh Gilead melibatkan 397 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sebagian besar tidak menggunakan ventilator. Gilead mengatakan studi, yang tidak mencakup perbandingan plasebo, menunjukkan bahwa per 14 hari setelah pengobatan dengan obat intravena, sebanyak 64 persen pasien yang mendapat pengobatan selama 5 hari dan 54 persen yang diobati selama 10 hari menunjukkan beberapa pemulihan klinis.

Gilead meminta hasil tersebut jangan diinterpretasikan sebagai indikasi bahwa pemberian obat dengan durasi yang lebih singkat bekerja lebih efektif. Alasannya, bukti hasil yang lebih baik terjadi sejak dini, mengarahkan para peneliti untuk menghubungkan perbedaan keseimbangan dalam status pasien saat pendaftaran.

Sementara itu, setelah 14 hari juga, sebanyak 8 persen pasien dari kelompok 5 hari pengobatan dan 11 persen dari kelompok 10 hari meninggal. Efek samping selama pengobatan meliputi mual dan memburuknya gagal pernapasan.

Botol obat remdesivir untuk virus corona di fasilitas Gilead Sciences di La Verne, California, AS 18 Maret 2020. [Gilead Sciences Inc / Handout via REUTERS.]

Advertising
Advertising

Gilead menyebutkan, 2,5 persen dari pasien di kelompok 5 hari dan 3,6 persen dari kelompok 10 hari menghentikan pengobatan akibat peningkatan enzim hati.

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS memberi izin penggunaan darurat remdesivir pada 1 Mei 2020. Badan itu mengutip hasil studi berbeda yang dijalankan oleh National Institutes of Health yang menunjukkan bahwa obat tersebut mengurangi rawat inap tetap hingga 31 persen dibanding pengobatan plasebo.

Gilead mengatakan masih akan menguji remdesivir pada pasien Covid-19 yang lebih moderat sekitar akhir bulan ini. Perusahaan farmasi itu nantinya menjanjikan donasi 1,5 juta dosis antivirus yang awalnya didesain untuk obat Ebola itu, atau cukup untuk mengobati sedikitnya 140 ribu pasien, guna melawan pandemi global Covid-19.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya