7 Hal yang Perlu Diketahui dari Misi Perseverance ke Mars
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 10 Juli 2020 21:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam waktu kurang dari sebulan, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA akam meluncurkan Perseverance ke Mars dari Cape Canaveral, Florida. Misi tersebut sarat dengan instrumen ilmiah dan kemampuan komputasi baru dengan Perseverance menjadi wahana penjelajah terbesar, terberat, dan tercanggih yang pernah dikirim NASA ke Planet Merah.
"Perseverance menetapkan batas maksimal baru untuk ambisi kita di Mars," kata Lori Glaze, Direktur Sains Planet NASA, dalam laman resmi NASA, 8 Juli 2020. "Kami akan lebih dekat daripada sebelumnya untuk menjawab beberapa pertanyaan ilmiah tentang Planet Merah, termasuk apakah kehidupan pernah muncul di sana."
Berikut tujuh hal menarik yang perlu diketahui tentang misi Perseverance berdasarkan catatan yang dinukil dari situs web NASA,
1. Semangat NASA mengatasi tantangan masa depan
Wahana ini memiliki misi yang berat. Tidak hanya mendarat di planet berbahaya, tapi juga harus bekerja pada tujuan sains. Perseverance akan mencari tanda kehidupan mikroba kuno, karakterisasi geologi dan iklim planet, mengumpulkan sampel batuan dan sedimen yang dipilih dengan hati-hati, dan terakhir, kembali ke Bumi dan membuka jalan bagi eksplorasi manusia di luar Bulan.
Wahana ini juga menggambarkan mengapa NASA memilih nama Perseverance dari antara 28 ribu esai yang masuk selama kontes 'Name the Rover'. Ditambah munculnya pandemi Covid-19 yang membuat bulan-bulan menjelang peluncuran memerlukan pemecahan masalah yang kreatif dan tekad keras tim.
Manajer Sistem Penerbangan Misi di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Ray Baker, misalnya, mengatakan bahwa tanpa ada pandemi, membangun Perseverance sudah menjadi pekerjaan tersulit yang pernah dia jalani sebagai seorang insinyur. "Kami tidak sabar untuk melihat dedikasi yang terbayarkan selama bertahun-tahun di landasan peluncuran," kata Baker.
2. Pelajaran dari generasi penjelajah Mars sebelumnya
Wahana pertama NASA, Sojourner, menunjukkan pada 1997 bahwa sebuah robot dapat menjelajah di Planet Merah. Lalu ada Spirit dan Opportunity, yang mendarat pada 2004. Keduanya menemukan bukti bahwa planet itu pernah menampung air yang mengalir sebelum menjadi gurun beku.
Lainnya adalah Curiosity yang telah menjelajahi Mars sejak 2012. Wahana ini menemukan bahwa lokasi pendaratannya, Gale Crater, adalah rumah bagi sebuah danau miliaran tahun yang lalu, dengan lingkungan yang dapat mendukung kehidupan mikroba.
3. Pendaratan di tempat dengan potensi tinggi tanda kehidupan
Kawah Jezero memiliki lebar 28 mil (45 kilometer) dan di tepi barat Isidis Planitia, sebuah cekungan raksasa di utara khatulistiwa Mars yang terbentuk ketika sebuah batuan kosmis menghantam permukaannya. Sekitar 3 miliar hingga 4 miliar tahun lalu di Jezero, sebuah sungai mengalirkan air ke sebuah lokasi seukuran Danau Tahoe di Amerika.
Ilmuwan proyek misi, yang berbasis di Caltech di Pasadena, Ken Farley, menerangkan, tim telah melakukan banyak diskusi secara internal dan eksternal tentang ke mana penjelajah Mars berikutnya harus pergi. "Kami akhirnya memilih Kawah Jezero karena itu adalah lokasi yang menjanjikan untuk menemukan molekul organik dan tanda potensial kehidupan mikroba lainnya," kata dia.
<!--more-->