Ragu Virus Corona Menular Lewat Udara? Simak 3 Kasus Ini

Reporter

Terjemahan

Minggu, 12 Juli 2020 17:15 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

Meski mengaku telah menerapkan protokol penggunaan hand sanitizer di pintu masuk, dan mereka tidak saling bersalaman dan berpelukan, sebanyak 33 di antaranya belakangan positif terinfeksi SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Dua di antara anggota paduan suara itu bahkan meninggal karena infeksi virus itu.

Para penelitinya menyimpulkan virus mungkin menyebar dalam aerosol yang diproduksi dari menyanyi, dan seorang super-emitter yang memproduksi lebih banyak partikel aerosol. Meski mereka juga tidak bisa menepis penularan lewat obyek lain atau droplet yang berukuran lebih besar.

Tapi Lidia Morawska, peneliti aerosol di Queensland University of Technology, telah membuat pemodelan dari situasi kelompok paduan suara itu dan menyatakan tak perlu ada super-spreader untuk penularan yang telah terjadi. Ventilasi yang tidak berkecukupan, waktu paparan yang cukup lama, dan aktivitas bernyanyi disebutnya sudah cukup untuk menjelaskan besarnya jumlah orang yang terinfeksi.

Dalam kasus lain, sejumlah peneliti di Cina menggunakan teknik gas pelacak untuk menunjukkan bahwa aerosol yang terbawa embusan udara dari mesin AC di sebuah restoran di Guangzhou berada di balik terinfeksinya sepuluh orang dari tiga keluarga yang berbeda dan terpisah yang sedang makan malam di resto itu. Tidak ada pegawai atau kerabat yang duduk dekat unit mesin AC yang lain yang terinfeksi.

Kasus lain lagi, sebuah perjalanan wisata dalam bus wisata di Provinsi Hunan, Cina, telah menyebabkan delapan dari 49 orang dalam bus itu terinfeksi Covid-19. Satu di antaranya diketahui duduk di bangku yang berjarak sekitar 4,5 meter dari orang yang terinfeksi dan masuk-keluar bus lewat pintu yang berbeda dengannya.

“Itu mengecualikan kemungkinan penularan yang terjadi hanya lewat kontak langsung atau kontak dekat," kata Yang Yang, epidemiolog di University of Florida di Gainsville. Dia menambahkan, "Saya kira ada cukup bukti untuk kita pantas memperhitungkan penularan di ruangan tertutup, terutama ruangan yang tidak luas."

NATURE

Berita terkait

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

12 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

2 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

5 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

7 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya