Top 3 Tekno Berita Kemarin: Uji Vaksin Covid-19, Dark Fleets Cina

Jumat, 24 Juli 2020 06:07 WIB

Sekumpulan kapal tangkap ikan ilegal asal Cina di perairan Korea yang terungkap lewat penggunaan teknologi satelit 2017-2018. GLOBAL FISHING WATCH

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita Kamis 23 Juli 2020 dimulai dari topik tentang Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Mereka membuat daftar 20 jenis penyakit yang membuat seseorang tidak bisa terlibat dalam uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Cina.

Berita terpopuler selanjutnya masih seputar uji final vaksin dari Cina itu. Tim yang sama mengatakan bahwa tidak semua relawan di Indonesia akan disuntik calon vaksin Covid-19. Separuh dari total 1.620 orang relawan nantinya hanya akan disuntik placebo yang hanya berupa air.

Artikel lainnya adalah cerita kolaborasi ilmuwan dari Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat menelanjangi aktivitas pencurian ikan ratusan kapal asal Cina di perairan Korea, Jepang, dan Rusia. Kapal-kapal yang tak menggunakan sistem komunikasi gelombang radio publik dan tak berbendera itu--atau dikenal dark fleets--tertangkap basah lewat penggunaan empat teknologi satelit sekaligus.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno tersebut:


1. Pasien 20 Jenis Penyakit Tak Bisa Suntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Cina, mensyaratkan relawan harus orang yang sehat. Begitu pun nantinya jika vaksin lolos uji dan dipakai secara massal.

Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat daftar 20 jenis penyakit yang membuat orang tidak bisa divaksinasi Covid-19.

Advertising
Advertising

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

Menurut Ketua Tim Riset Kusnandi Rusmil, sementara ini pemberian vaksin Covid-19 itu ditujukan pada orang yang sehat. “Nanti kita bikin uji klinis lagi untuk orang sakit dengan penyakit tertentu, atau untuk anak-anak di bawah 18 tahun dan orang-orang di atas 59 tahun,” katanya Rabu 23 Juli 2020. Proses uji klinis untuk kalangan tersebut, menurutnya, dari awal atau nol.

2. Separuh Relawan Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Akan Disuntik Air

Tidak semua relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 Sinovac asal Cina di Indonesia akan disuntik vaksin. Separuh dari total 1.620 orang relawan nantinya hanya akan disuntik air.

“Kita nggak tahu mana yang dapat vaksin dan nggak, baru akan tahunya setelah akhir penelitian,” kata Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Rabu, 23 Juli 2020.

Tim riset akan membagi dua kelompok relawan uji klinis itu tanpa diketahui (blinding). Separuhnya akan disuntik vaksin buatan Sinovac Biotech, setengahnya lagi juga disuntik. “Tapi placebo atau bukan vaksin, hanya air (H2O) yang disuntikkan,” ujarnya.

3. Teknologi Satelit Tangkap Basah Dark Fleets Cina di Laut Korea

Kolaborasi ilmuwan dari Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat menelanjangi aktivitas tangkap ikan ilegal ratusan kapal asal Cina di perairan Korea, Jepang, dan Rusia. Kapal-kapal yang tak menggunakan sistem komunikasi gelombang radio publik dan tak berbendera itu tertangkap basah lewat empat teknologi satelit sekaligus.

Satu di antara sejumlah besar kapal tangkap ikan ilegal asal Cina di perairan Korea. Mereka dikenal sebagai 'dark fleets' atau kapal-kapal yang 'ngumpet' dari sistem monitoring publik dan berhasil diungkap lewat teknologi pencitraan satelit 2017-2018. FOTO/GLOBAL FISHING WATCH

Dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, Kamis 23 Juli 2020, tim ilmuwan itu memberi judul hasil studinya 'Illuminating Dark Fishing Fleets in North Korea'. Isinya, temuan lebih dari 900 kapal 'dark fleets' pada studi 2017 dan sekitar 700 kapal pada studi 2018.

Melanggar batas perairan negara, kapal-kapal itu diperhitungkan telah mengeruk lebih dari 160 ribu ton cumi-cumi terbang Pasifik senilai $ 440 juta di perairan itu pada 2017-2018. Jumlah itu setara hasil tangkapan nelayan Jepang dan Korea Selatan digabung jadi satu dalam periode yang sama.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

9 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

10 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

14 jam lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

17 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya