Undang Publik Global, Cina Cari Nama untuk Wahana Penjelajah Mars

Reporter

Terjemahan

Minggu, 26 Juli 2020 09:34 WIB

Misi Mars Cina Tianwen-1, yang dijadwalkan diluncurkan Juli 2020, akan mencakup pengorbit, pendarat, dan penjelajah roda enam. Kredit: CNSA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Nasional Cina mengumumkan kampanye global pencarian nama untuk wahana penjelajah Mars milik negara itu pada Jumat 24 Juli 2020. Wahana itu sendiri telah meluncur bersama roket Tianwen-1 dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang, Hainan, pada Kamis lalu.

Menurut Pusat Program Antariksa dan Eksplorasi Bulan di badan antariksa itu, kampanye pencarian nama itu akan dilakukan dalam empat tahapan. Dimulai dari pengajuan nama, lalu mendapatkan 10 nama pilihan juri, diperas lagi menjadi tiga nama terfavorit pilihan publik, dan seleksi final satu nama.

Kampanye digelar sampai 12 Agustus tengah malam mendatang. Sepanjang periode itu publik bisa mengirim nama yang diusulkan lewat aplikasi Baidu maupun ke kanal dan alamat resmi penyelenggara.

Bersamaan dengen itu, Badan Antariksa Nasional Cina berharap kampanye itu bisa mempromosikan serta mempopulerkan sains antariksa dan menarik perhatian publik lebih besar kepada industri antariksa.

Sebelumnya, pada Kamis lalu, Cina meluncurkan misi Tianwen-1 ke Mars. Ini adalah misi antarplanet pertama Cina tapi paling kompleks di antara misi Mars negara lain. Sebabnya, sekaligus mengorbit, mendarat, dan menjelajahi Mars dalam satu misi.

Advertising
Advertising

Roket Long March 5 Y-4t, yang membawa pesawat antariksa bernama Tianwen-1 saat lepas landas dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang di Provinsi Hainan, Cina, 23 Juli 2020. Xinhua/Cai Yang

Tianwen-1 diharapkan sampai di Mars sekitar February 2021 atau tujuh bulan setelah peluncuran. Setelah berhasil memasuki orbit Mars, Tianwen-1 akan menjalani 2-3 bulan survei lokasi menggunakan kamera resolusi tinggi untuk persiapan pendaratan pada Mei.

Setelah mendarat, wahana penjelajah--yang namanya sedang dicari--akan dilepaskan untuk eksplorasi ilmiah. Wahana diharapkan bertahan setidaknya selama 90 hari di Mars (sekitar tiga bulan di Bumi). Sedang orbiter yang didesain berusia satu tahun di Mars (sekitar 687 hari di Bumi), akan menghubungkan komunikasi antara si penjelajah ke Wenchang sembari melakukan deteksi ilmiah sendiri.

XINHUA | GLOBAL TIMES

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

15 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

16 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

23 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya