Covid-19, Kenapa WHO Ragukan Pernyataan-pernyataan dari Korea Utara?

Reporter

Antara

Kamis, 6 Agustus 2020 05:17 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan darurat dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh KCNA di Pyongyang, pada 25 Juli 2020. Jika dikonfirmasi positif, pasien tersebut akan menjadi kasus Covid-19 pertama yang secara resmi diakui oleh otoritas Korea Utara. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO meragukan status kasus Covid-19 di Korea Utara. Sebabnya, pernyataan-pernyataan yang tidak disertai hasil tes atau pengujian sampel-sampelnya yang meyakinkan.

WHO menyatakan itu meski Pyongyang menyatakan telah melakukan karantina terhadap 3.635 kontak primer dan sekunder dari seorang yang masuk dari perbatasan Korea Selatan. Orang itu, membelot ke selatan tiga tahun lalu dan kembali lagi pada akhir Juli lalu, disebut media setempat memiliki gejala Covid-19 pertama di Korea Utara.

"Orang itu dites untuk Covid-19, tetapi hasil tes tidak meyakinkan," ujar Perwakilan WHO untuk Korea Utara, Edwin Salvador, melalui komentar yang dikirim ke Reuters melalui surat elektronik pada Rabu 5 Agustus 2020.

Pada 26 Juli, Korea Utara telah menyatakan keadaan darurat dan mengunci kota perbatasan Kaesong. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pun menyatakan, "Virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara itu."

Tapi, Salvador mengatakan, hasil tes Korea Utara untuk pria yang diduga sebagai kasus virus corona pertama di negara itu tidak meyakinkan. Dia menyebutkan kalau saat itu media pemerintah tidak menjelaskan apakah orang itu telah diuji, dengan mengatakan apakah hasil pasti dibuat dari beberapa pemeriksaan medis.

Advertising
Advertising

Suasana pusat Kota Kaesong, kota perbatasan di Korea Utara, 9 Oktober 2019. Kota ini menjadi perhatian dunia setelah Pemimpin Korut Kim Jong Un mengumumkan status darurat dan melakukan lockdown kota itu setelah terdapat seorang warga diduga terinfeksi Covid-19. Shutterstock


Jika dikonfirmasi, kasus itu akan menjadi yang pertama secara resmi diakui oleh otoritas Korea Utara. Tetapi sejak itu, dia menambahkan, media pemerintah terus mengatakan tidak ada kasus yang dilaporkan.

Menurut Salvador, sebanyak 64 kontak pertama dan 3.571 kontak sekunder dari kasus yang dicurigai telah diidentifikasi dan dikarantina di fasilitas pemerintah selama 40 hari. "Kaesong tetap dikunci, dan dokter rumah tangga terus melakukan pengawasan di kota," kata dia mengungkapkan.

Surat kabar partai yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, menyerukan pada Rabu kepada semua warga negara untuk mengambil bagian dalam langkah-langkah antiepidemi. Media itu memperingatkan bahwa setiap pelanggaran peraturan dapat memiliki "konsekuensi kritis".

Sumber: Reuters

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

14 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya