Obat Cacing Pita Akan Dites ke Pasien Covid-19, Potensi Lampaui Remdesivir

Kamis, 6 Agustus 2020 19:08 WIB

ilustrasi minum obat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Startup bioteknologi ANA Therapeutics mengumumkan akan melakukan uji klinis obat cacing pita niclosamide kepada pasien Covid-19. Perusahaan rintisan yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat, itu menyatakan telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk uji tersebut.

Dengan izin itu pula ANA Therapeutics menjadi startup pertama di Amerika yang terlibat uji dan pencarian obat potensial untuk Covid-19. Mereka telah melalui penelitian pra-klinis dan hasilnya disebutkan kalau obat itu dapat menghentikan SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, bereplikasi.

Pada tahap penelitian yang sama, potensi niclosamide sebagai obat Covid-19 bahkan disebutkan lebih besar daripada remdesivir yang diproduksi raksasa farmasi Gilead Sciences. Pejabat di startup yang tidak disebutkan namanya menerangkan, niclosamide juga mendokumentasikan sifat anti-inflamasi.

"ANA Therapeutics percaya niclosamide memiliki potensi kuat untuk menghentikan replikasi virus dan mengurangi gejala pada pasien yang menderita Covid-19," kata dia, seperti dikutip laman Fox News, Rabu 5 Agustus 2020.

Uji klinis obat itu berusaha mendaftarkan setidaknya 400 pasien Covid-19 di Amerika Serikat, khususnya di negara-negara yang mengalami lonjakan kasus, seperti Florida dan Texas. Namun, juru bicara ANA Therapeutics Elizabeth Squire mengatakan sampai Selasa, 4 Agustus, pasien pertama belum terdaftar.

Pendiri dan CEO ANA Therapeutics Akash Bakshi menerangkan, terapi antivirus yang aman dan efektif sangat diperlukan untuk mengobati Covid-19 dan perawatan akan terus diperlukan sekalipun vaksin telah dikembangkan. "Dan mengantisipasi bahwa niclosamide mungkin terbukti efektif melawan Covid-19, kami sudah meletakkan rencana untuk membuat obat yang dapat diakses oleh semua orang," kata dia menambahkan.

ANA Therapeutics rencananya akan fokus kepada pasien rawat jalan yang kurang parah dan tidak menggunakan ventilator sebagai langkah awal uji klinis untuk mengevaluasi keamanan niclosamide dan efektivitasnya. Pasien akan diberikan obat selama tujuh hari dan dipantau selama 60 hari.

Sebelumnya, pada awal Maret 2020, ANA Therapeutics memutar bisnis untuk menentukan kemanjuran niclosamide untuk Covid-19 dan mengumpulkan lebih dari $ 5 juta (setara Rp 72,7 miliar) untuk melakukan uji klinis.

FOX NEWS | MAYO CLINIC

Advertising
Advertising

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

1 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

6 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

6 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya