Google Hapus Ribuan Kanal Youtube Terkait Cina di AS, Kenapa?

Reporter

Antara

Kamis, 6 Agustus 2020 19:45 WIB

ilustrasi youtube (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Google, menghapus lebih dari 2.500 kanal Youtube, yang memuat konten tentang Cina. Alasan Google, kanal memuat dan menyebar hoax atau informasi keliru di laman berbagi video tersebut menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun ini.

Google, anak perusahaan Alphabet, mengatakan ribuan kanal itu telah dihapus sepanjang April sampai Juni. "Sebagai tindak lanjut dari penyelidikan kami terhadap upaya mempengaruhi persepsi publik terhadap Cina yang terkoordinasi," kata Google dalam buletin terbarunya yang terbit empat kali setahun.

Menurut Google, tayangan dalam kanal tersebut umumnya memuat konten spam (informasi tidak penting) dan nonpolitis. Google tidak menyebut kanal atau akun Youtube yang dihapus kecuali beberapa video yang diyakini memuat informasi keliru. Tayangan tersebut sempat ditandai oleh Twitter dan ditemukan oleh perusahaan analis media sosial, Graphika, pada April.

Kedutaan Cina di AS belum menanggapi masalah tersebut. Pemerintah Cina telah berulang kali menyangkal tuduhan menyebarkan informasi palsu di dunia maya.

Disinformasi yang disebarkan oleh warga asing merupakan masalah utama di AS, khususnya sejak Pemilihan Presiden 2016. Saat itu, sejumlah pengguna media sosial yang terkait dengan Pemerintah Rusia diyakini menyebarkan ratusan ribu informasi palsu ke media sosial.

Banyak pihak diduga berusaha mengulangi insiden empat tahun lalu. Google dan Facebook merupakan beberapa perusahaan yang rutin menyampaikan pengumuman terkait upaya mencegah propaganda di dunia maya.

Buletin terbitan Google itu juga menyebut beberapa aktivitas disinformasi yang terkait dengan negara lain seperti Iran dan Rusia.


Berita terkait

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

32 menit lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

15 jam lalu

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

Hunter x Hunter Nen Impacgame pertarungan yang diadaptasi dari manga dan anime karya Yoshihiro Togashi

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

20 jam lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

23 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya