Ilustrasi rancangan observatorium antariksa Bosscha di Kupang. Dok. Tim ITB dari Dir.Obs Bosscha Mahasena Putra.
TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium nasional yang sedang dibangun di Gunung Timau, Kupang, Nusa Tenggara Timur, diharap dapat rampung dan diresmikan penggunaannya pada 2021. Saat ini observatorium masih dalam pembangunan gedung teleskop.
"Harapannya observatorium nasional ini bisa diresmikan tahun depan," kata Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Halimurrahman dalam gelar wicara virtual "Iptek Pengembangan dan Antariksa Bagi Indonesia Maju" di Jakarta, Kamis 6 Agustus 2020, atau bertepatan dengan Hari Antariksa.
Halimurrahman menerangkan, Gunung Timau dipilih menjadi lokasi pembangunan observatorium karena diperlukan suatu daerah yang gelap dan tidak banyak hambatan awan. "Karena di daerah yang cahayanya sangat rendah kita bisa melihat bintang yang berkelip di atas kita," ujarnya.
Dengan keberadaan observatorium nasional di Kupang, diharapkan wilayah itu menjadi tempat wisata langit yang tentunya akan meningkatkan ekonomi di daerah sekitar. Selain tentunya mendorong Indonesia bagian timur memiliki sains khususnya keantariksaan yang maju seperti halnya Bandung--lokasi Observatorium Bosscha.
Halimurrahman menuturkan, observatorium Kupangakan dilengkapi dengan teleskop 380 sentimeter yang relatif besar untuk wilayah Asia-Pasifik dan sangat bermanfaat untuk penelitian keantariksaan.
"Pemanfaatan teleskop ke depan selain kepentingan ilmiah juga memantau benda buatan manusia seperti satelit, di sekitarnya apakah ada objek lain yang membahayakan," kata Halimurrahman.