Covid-19: Selain Indonesia, Negara-negara Ini juga Cetak Rekor Kasus Harian
Reporter
Terjemahan
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 20 September 2020 20:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rekor kasus harian Covid-19 terjadi di banyak belahan dunia pada pekan kemarin. Indonesia termasuk satu di antaranya yang pada Sabtu lalu melaporkan jumlah kasus baru infeksi virus corona sebanyak 4.168 orang. Ternyata ini serupa dengan yang terjadi di seantero Eropa.
Inggris, misalnya, pada Sabtu juga melaporkan rekor dengan jumlah 4.422 kasus baru, yang merupakan angka tertinggi sejak awal Mei lalu. Perdana Menteri Boris Johnson telah mengatakan sehari sebelumnya, sebelum rekor kasus harian diperbarui pada Sabtu, bahwa Inggris tak bisa menghindari gelombang kedua Covid-19.
"Saya tidak ingin lockdown lagi secara nasional. Satu-satunya cara kalau tidak menginginkan itu adalah jika semua orang mematuhi protokol yang dibuat," katanya.
Pemerintah Inggris mengumumkan pada hari ini, Minggu 20 September 2020, bahwa setiap orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19, atau terlacak sebagai kontak dekat dari orang yang positif, harus menjalani isolasi mandiri. Kalau tidak, akan didenda mulai dari £1000 (Rp 19 juta) sampai £10000 (Rp 190 juta) untuk pelanggaran yang berulang.
Bagi mereka yang miskin akan didukung biaya £500 (Rp 9,5 juta) untuk menjalani isolasi mandiri tersebut. Aturan itu melengkapi aturan pembatasan terhadap acara-acara atau kerumunan yang diterapkan lagi di seluruh Inggris sejak pekan kemarin.
Prancis juga mencatat dan melaporkan 13.498 kasus baru pada Sabtu, kasus harian tertinggi sejak April. Peningkatan tersebut bahkan menyebabkan sejumlah rumah sakit di satu kota besarnya tutup setelah kehabisan seluruh Ruang ICU penuh.
Sehari sebelumnya, Spanyol telah lebih dulu melaporkan rekor 14.389 kasus positif Covid-19. Republik Cek juga melaporkan rekor 3.130 kasus infeksi harian pada Jumat, bersamaan dengan pemberlakuan kewajiban memakai masker kembali di sekolah-sekolah.
<!--more-->
Italia sama, mencatat kasus harian Covid-19 tertingginya sejak Mei juga pada Jumat lalu dengan 1.907 kasus. Polandia juga begitu tapi pada Sabtu untuk jumlah 1.002 kasus.
Di Belanda, pada hari yang sama, Perdana Menteri Mark Rutte mengumumkan bahwa angka 1.977 yang dicapai adalah dua kali lipat daripada angka seminggu sebelumnya. Dia juga menyebut angka reproduksi virus corona Covid-19 di negaranya sebesar 1,4.
Itu artinya, jumlah infeksi baru akan tumbuh dalam tiga minggu ke depan menjadi lebih dari 10 ribu per hari. "Anda tidak perlu menjadi matematikawan atau virolog untuk bisa menebak dampaknya kepada rumah sakit," katanya memperingatkan.
Direktur WHO di Eropa, Hans Kluge, memperingatkan kalau apa yang terjadi sepanjang pekan kemarin adalah peringatan akan tingkat penularan dan situasi yang sangat serius di kawasan itu. Menurutnya pula, jumlah kumulasi kasus selama sepekan itu telah melampaui yang dilaporkan saat puncak wabah gelombang pertama Maret lalu.
WHO mencatat tren peningkatan jumlah kasus infeksi di kelompok usia 50-79 tahun masih terjadi pada pekan pertama September. Namun, Kluge mengatakan, proporsi terbesar kasus infeksi baru masih di antara usia 25-49 tahun.
Baca juga:
Jumlah Kasus Covid-19: Antara Filipina, Indonesia, dan Jerman
Menurutnya, peningkatan kasus harian di Eropa mulai terjadi pada akhir Agustus karena relaksasi pada masyarakat dan aturan pembatasan sosial yang berlaku. "Saya sangat prihatin semakin banyak orang muda di antara kasus baru," katanya sambil menyarankan pesta dan perkumpulan-perkumpulan besar tak dilakukan dulu.
CNN | BBC | EURO NEWS