Tembus 200 Ribu Orang, Kematian Covid-19 di AS Seperlima Global

Reporter

Terjemahan

Rabu, 23 September 2020 09:25 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Angka kematian Covid-19 di Amerika Serikat telah melewati 200 ribu pada Selasa waktu setempat. Tepatnya, sudah sebanyak 200.654 orang meninggal di antara total 6,8 juta kasus positif infeksi virus corona Covid-19 yang telah dileporkan per artikel ini dibuat seperti yang dicatat oleh Pusat Sistem Ilmu dan Rekayasa di Johns Hopkins University.

Di antara negara bagian di AS, New York melaporkan jumlah kematian tertinggi, yakni sebanyak 33.092 orang. New Jersey di tempat kedua dengan 16.069 orang. Texas, California, dan Florida seluruhnya mengkonfirmasi angka kematian warganya lebih dari 13 ribu orang, menyusul di bawahnya.

Sedang negara bagian dengan total kematian lebih dari 7 ribu orang dicatatkan oleh Massachusetts, Illinois, dan Pennsylvania. Secara keseluruhan, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan dampak terburuk dari pandemi Covid-19. Negara ini menyumbang jumlah kasus infeksi terbesar dan sumbangan angka kematiannya lebih dari seperlima jumlah kasus kematian global.

AS mencatat 100 ribu kematian karena Covid-19 pada 27 Mei lalu. Angka itu berlipat dalam hampir empat bulan. Jika dibandingkan dengan jumlah korban serangan teroris 11 September 2001, yang menyebabkan hampir 3 ribu nyawa melayang, angka kematian karena Covid-19 itu setara serangan 67 hari berturut-turut.

Laju kematian itu diperkirakan belum akan terhenti. Sebuah model skenario yang dibuat Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington menunjukkan angkanya akan menanjak lagi hingga lebih dari 370 ribu sampai 1 Januari 2021 nanti.

Advertising
Advertising

"Ini sangat menyedihkan dan, dalam beberapa hal, mengejutkan," kata Anthony Fauci, pakar kesehatan masyarakat dalam gugus tugas bentukan Gedung Putih. Dia memperingatkan risiko yang lebih besar di periode yang mulai memasuki musim gugur dan dingin.

Peneliti kesehatan publik di Johns Hopkins University, Jennifer Nuzzo, memberi ekspresi serupa. "Sulit dipercaya kita mencapai ini semua," katanya sambil menyebut negaranya yang terkaya di dunia, dengan laboratorium paling modern, ilmuwan paling maju serta sumber daya medis yang berlimpah.

Presiden AS Donald Trump menunjuk ke kerumunan ketika ia memasuki gedung kampanye pemilu pertamanya dalam beberapa bulan di tengah wabah penyakit virus corona, di BOK Center di Tulsa, Oklahoma, AS, 20 Juni 2020.[REUTERS / Leah Millis]

Presiden Donald Trump, sesaat sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju agenda kampanye pilpres di Pittsburgh, mengakui capaian itu sebagai 'sesuatu yang mengerikan'. Namun dia juga mengatakan berhasil menghindari situasinya yang lebih buruk lagi dari itu.

Baca juga:
Jumlah Covid-19: Antara Fiipina, Indonesia, dan Jerman

Klaim itu ditolak oleh sebagian kalangan ilmuwan kesehatan masyarakat di negaranya sendiri. Mereka justru berpendapat wabah Covid-19 bisa lebih ditekan andai Trump dan pemerintahannya mengambil langkah tegas dan serius sejak awal pandemi.

XINHUA | REUTERS | GUARDIAN | JHU

Berita terkait

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

15 menit lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

12 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya