Pencarian Planet di Luar Galaksi Bima Sakti, Ini Kandidat yang Pertama

Reporter

Terjemahan

Rabu, 30 September 2020 10:43 WIB

Ilustrasi bintang terlontar dari Galaksi Bima Sakti. Kredit: Carnegie Science/Youtube

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Cina menemukan bukti potensi keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti. Jika terbukti benar, eksoplanet--planet di luar sistem tata surya--pertama yang ditemukan di luar galaksi itu akan diberi nama M51-ULS-1b.

Nama itu diberikan karena posisinya yang berjarak sekitar 23 juta tahun cahaya dari Bumi, di Galaksi Pusaran M51 dekat Ursa Major. Penelitinya memprediksi ukurannya sedikit lebih kecil daripada Saturnus dan mengorbit sistem bintang biner dengan jarak hampir sepuluh kali jarak Bumi-Matahari.

"Ini adalah kandidat pertama untuk planet di galaksi luar," tulis penelitinya, seperti dikutip dari makalah pra publikasi di laman arXiv pada Selasa, 29 September 2020.

Sistem bintang biner kebanyakan terdiri atas sebuah bintang masif dan sebuah lubang hitam atau bintang netron yang menelan satu bintang lainnya. Dalam proses makan-memakan itu diemisikan gelombang sinar-x.

Kedipan atau meredupnya sesaat dari sinar-X itu yang kemudian dideteksi tim peneliti ini yang melakukan pengamatan menggunakan satelit Chandra X-ray Observatory di orbit Bumi. Mereka mendapati pancaran sinar-X dari sistem bintang biner itu melemah selama sekitar tiga jam, yang berarti ada sesuatu yang menghalangi di antara posisi sistem bintang dan satelit tersebut.

Advertising
Advertising

Menepis kemungkinan keberadaan bintang lain, tim peneliti itu menduga ada benda yang diduga planet sedang mengorbit di sistem bintang biner itu. Mereka juga mengesampingkan kemungkinan material ditarik ke sumber emisi sebagai alasan peredupan karena karakteristik cahaya tidak tepat untuk fenomena seperti itu.

"Salah satu komponen sistem bintang biner adalah sisa-sisa bintang, baik itu bintang neutron, atau lubang hitam, dan yang lainnya adalah bintang massif," tulis peneliti.

Dalam makalahnya itu, mereka mengakui masih memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum kesimpulan pasti bisa ditarik tentang obyek tersebut. Hasil temuan mereka itu juga belum diuji oleh pakar yang lain lewat peer review sebelum kemudian dapat dipublikasikan di jurnal ilmiah.

Baca juga:
Resmikan Lab Satelit, Menristek Minta LAPAN Sampai ke Antariksa

Meski begitu, temuan ini membuktikan yang lain, yakni studi transit sinar-X dapat mengantar manusia melangkah melihat dunia di luar galaksi. Seperti diketahui, para ahli astronomi baru menyadari ada planet lain di luar sistem tata surya mulai 1992 lalu. Sejak itu ribuan planet telah ditemukan mengorbit banyak bintang lainnya di seantero Galaksi Bima Sakti.

MUHAMMAD AMINULLAH | ZW | EXPRESS | WEATHER

Berita terkait

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

6 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

7 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

11 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

36 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

38 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

43 hari lalu

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

Perubahan besar pada Android 15 DP2 adalah dukungannya terhadap konektivitas satelit di tingkat sistem operasi.

Baca Selengkapnya

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

49 hari lalu

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

SpaceX menggambarkan Starshield sebagai jaringan satelit aman yang berfokus pada pemerintah

Baca Selengkapnya

Susul iPhone, Fitur SOS Satelit akan Hadir pada Ponsel Google Pixel

59 hari lalu

Susul iPhone, Fitur SOS Satelit akan Hadir pada Ponsel Google Pixel

Pengguna ponsel Pixel sudah dapat melihat opsi "SOS Satelit" di bagian pengaturan "Keselamatan & Darurat".

Baca Selengkapnya