Hanya 2 dari 6 Alat PCR Digunakan Maksimal di Kabupaten Bogor, Kenapa?

Minggu, 4 Oktober 2020 10:43 WIB

Video conference Pemkab Bogor dengan Pemprov Jawa Barat simbolis penyerahan alat PCR portable di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 30 Agustus 2020. ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor telah memiliki enam alat PCR, dan bahkan akan bertambah satu lagi, untuk tes Covid-19. Tapi, dari jumlah itu baru dua yang digunakan secara maksimal saat ini.

Padahal, seperti diakui, pemerintah daerah itu semakin kelabakan dengan semakin meningkatnya penularan Covid-19 yang menuntut semakin banyak pengujian sampel untuk pelacakan penyebaran virus itu. Akibatnya, Pemda Kabupaten Bogor selama ini mengalihkan sebagian sampel ke laboratorium lain milik Kementerian Kesehatan, IPB University, dan Badan Penelitian Kesehatan Lingkungan.

“Untuk tes PCR kami baru mulai. Lagian dalam pengoperasian alat, kami tidak sembarangan, harus ada uji dari Kemenkes,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Dedi Syarif, saat diminta penjelasannya perihal hanya dua dari enam alat PCR yang digunakan itu, Sabtu 3 Oktober 2020.

Dedi menerangkan, keenam alat PCR itu kini berada di empat RSUD di Ciawi, Cibinong, Cileungsi dan Leuwiliang dan sisanya masih disimpan saja di Laboratorium Kesehatan Daerah milik Dinas Kesehatan. Hanya dua yang sudah digunakan secara maksimal dengan kapasitas 200-an spesimen per hari ada di RSUD Cibinong dan Ciawi.

Menurut Dedi, surat rekomendasi dari Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan baru saja turun untuk dua alat PCR yang berada di RSUD Leuwiliang dan Cileungsi sehingga selanjutnya bisa digunakan secara maksimal. Kata Dedi, rekomendasi itu diperlukan agar pengoperasian alat terintegrasi dengan data pusat.

Advertising
Advertising

"Sebelumnya juga sudah running tapi penggunaannya sebatas internal pasien Covid-19 di masing-masing dua RSUD itu," katanya.

Dedi berharap dengan semakin banyak alat PCR yang beroperasi akan memudahkan intansinya menekan jumlah kasus positif Covid-19 juga. Termasuk dengan tambahan satu alat PCR lagi--dari BNPB--yang rencananya akan ditempatkan di RSUD Cibinong. Total nantinya Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memiliki tujuh alat PCR untuk mempercepat pengujian sampel swab test.

Baca juga:
Dokter Curhat Tuduhan Asal Diagnosis: Buat Apa Covid-kan Pasien?

Dedi mengatakan saat ini baru 20.143 spesimen sampel usap yang sudah diuji dari wilayah Kabupaten Bogor. Angka itu masih jauh di bawah standar WHO yang menetapkan minimal pemeriksaan satu dari seribu orang. Itu artinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor harus melakukan minimal 60 ribu swab test.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

21 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

6 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT di IPB University, Sebagian Peserta Harus Parkir Terpisah dan Naik Bus Ini

6 hari lalu

UTBK SNBT di IPB University, Sebagian Peserta Harus Parkir Terpisah dan Naik Bus Ini

IPB University menjadi salah satu pusat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

6 hari lalu

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

16.627 peserta akan ikuti UTBK-SNBT di IPB University pada 30 April 2024, 02 - 07 Mei 2024 dan 14 - 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya