Inggris Jatah Penggunaan Remdesivir untuk Pasien Covid-19

Reporter

Antara

Selasa, 6 Oktober 2020 21:50 WIB

Botol obat remdesivir untuk virus corona di fasilitas Gilead Sciences di La Verne, California, AS 18 Maret 2020. [Gilead Sciences Inc / Handout via REUTERS.]

TEMPO.CO, London - Kementerian Kesehatan Inggris menjatah pemberian obat remdesivir dan menetapkan prioritas penggunaannya hanya untuk pasien Covid-19 yang paling membutuhkan. Itu dilakukan dalam menghadapi peningkatan permintaan karena pasien infeksi positif virus penyakit itu yang juga bertambah di rumah sakit-rumah sakit.

"Kami menyadari peningkatan penggunaan remdesivir sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19 di rumah sakit," kata juru bicara kementerian kesehatan Inggris dalam pernyataan melalui surat elektronik, Selasa 6 Oktober 2020.

Kementerian Kesehatan berharap pasokan remdesivir sudah akan bisa ditambah pada bulan ini. Sambil menunggu itu, permintaan telah diajukan kepada NHS (Layanan Kesehatan Nasional) untuk sementara memprioritaskan dan memastikan pasien yang paling mungkin mendapat manfaat dapat mengaksesnya.

Telah sejak Juli lalu, seorang pejabat kesehatan Inggris mengatakan bahwa obat baru seperti remdesivir cenderung akan mengalami masalah pasokan. Dia membandingkan dengan obat generik yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengobati Covid-19, seperti dexamethasone.

Pada Selasa, Kementerian Kesehatan berharap kriteria tambahan berupa prioritas untuk penggunaan remdesivir hanya berlaku selama beberapa pekan. Mereka mengantisipasi stok remdesivir akan habis menjelang akhir Oktober, "Meskipun itu akan tergantung pada berapa banyak pasien yang dirawat di rumah sakit."

Baca juga:
Kewajiban Pakai Masker, Permintaan Oplas Kantong Mata Melonjak di Inggris

Remdesivir dari Gilead Sciences telah terbukti mempersingkat waktu pemulihan pasien Covid-19 di rumah sakit. Obat antivirus yang semula diuji untuk Ebola ini hanya diberikan kepada pasien dengan gejala yang berat atau parah. Obat ini pula yang termasuk diberikan untuk mengobati Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

14 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

1 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

5 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

7 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

10 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

10 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya