Terapi Plasma Darah Disebar ke 29 RS untuk Uji Klinis Fase 2

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Oktober 2020 17:13 WIB

Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa 18 Agustus 2020. Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 di Indonesia akan memasuki uji klinis fase 2. Tahap pertama sudah dilalui di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, dengan hasil menunjukkan terapi donor plasma darah berisi antibodi dari pasien yang sudah sembuh itu aman dan tidak memberi efek samping untuk pasien yang lain.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkap itu dalam konferensi pers mengenai Pengembangan Vaksin, Terapi dan Inovasi Covid-19, Selasa 20 Oktober 2020. "Aman, tidak ada efek samping dan disimpulkan lebih baik diberikan untuk pasien dengan gejala sedang," katanya dalam konpers yang digelar daring itu.

Menurut Bambang, uji klinis fase dua akan dilakukan melibatkan pasien Covid-19 yang lebih luas, yakni di 29 rumah sakit. Bersama uji klinis lanjutan itu, Bambang mengungkapkan, dikembangkan pula alat ukur kadar antibodi spesifik Covid-19 dalam tubuh oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Bisa digunakan pula di era vaksinasi--saat vaksin Covid-19 sudah tersedia--nanti, Bambang menerangkan, "Alat bisa mengukur apakah muncul immunity yang cukup tinggi pasca terapi dan berapa lama dia akan bertahan."

Dalam kesempatan itu Bambang menerangkan pengembangan lain yang sedang dilakukan di bawah koordinasi Kementerian Ristek/BRIN terkait inovasi Covid-19. Di antaranya adalah uji validasi tahap dua yang dilakukan terhadap GeNose, alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas pasien yang dikembangkan tim peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Advertising
Advertising

Ada pula pengembangan rapid swab test berbasis antigen yang dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Juga modifikasi mobile lab BCL 2 untuk menambah kapasitas testing di daerah-daerah dari bentuk kontainer menjadi bus.

Baca juga:
Riset Bibit Vaksin Merah Putih, Menristek Siap Kucurkan Sampai Rp 60 Miliar

"Pada akhir tahun ini diharapkan GeNose maupun RT-Lamp bisa mulai diproduksi secara luas," kata Menristek sambil menambahkan, "Ini akan meringankan beban biaya karena lebih murah daripada PCR, tak memerlukan laboratorium, namun akurasi tinggi."

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya