Uji Vaksin Covid-19 Rusia Dihentikan Karena Kekurangan Dosis

Jumat, 30 Oktober 2020 09:15 WIB

Petugas bersiap menyuntikan vaksin Covid-19 Sputnik-V pada petugas medis di Tver, Rusia, 12 Oktober 2020. Kementerian Kesehatan Rusia memvaksinasi tenaga medis karena pekerja paling rentan terinfeksi Covid-19. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia untuk sementara menghentikan vaksinasi terhadap relawan baru dalam uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sputnik V. Alasannya, kekurangan dosis karena permintaan yang tinggi lewat jumlah relawan pendaftar uji klinis yang terus bertambah.

Hal itu disampaikan perwakilan Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiologi di Kementerian Kesehatan Rusia sebagai pengembang vaksin itu, Kamis 29 Oktober 2020. Disebutkan bahwa penundaan dilakukan di 8 dari 25 klinik tempat pelaksanaan uji coba itu di Moskow.

Baca juga:
Vaksin Covid-19, Moderna Pertama Laporkan Uji Klinis Fase Akhir November

Menurut informasi sementara, vaksinasi akan dimulai kembali sekitar 10 November. "Ini terkait fakta bahwa ada permintaan yang sangat besar untuk vaksin, dan mereka tidak memproduksi cukup untuk mengimbangi," kata perwakilan Crocus Medical, organisasi penelitian yang dikontrak untuk membantu pelaksanaan uji coba.

Kekurangan dosis adalah tantangan baru bagi rencana vaksin Moskow yang dinilai ambisius dan tidak ortodoks. Vaksin ini pula yang pernah menuai kontroversi karena sudah diizinkan untuk disuntikkan secara massal sebelum tes lengkap untuk keamanan dan kemanjuran.

Kementerian Kesehatan Kota Moskow tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai penundaan yang terjadi. Sementara, Institut Riset Gamaleya Moskow mengarahkan untuk bertanya kepada kementerian kesehatan.

Alexei Kuznetsov, asisten Menteri Kesehatan Rusia, hanya mengatakan uji coba vaksin pada manusia akan terus berlanjut. "Target 40 ribu relawan yang divaksinasi akan terpenuhi," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia menghadapi tantangan untuk meningkatkan produksi vaksin karena masalah dengan ketersediaan peralatan, tapi dia berharap untuk memulai vaksinasi massal pada akhir tahun. Perkiraan awal, sebanyak 30 juta dosis yang diharapkan akan diproduksi pada akhir tahun telah direvisi dan diturunkan pada awal bulan ini oleh menteri industri menjadi hanya lebih dari dua juta dosis.

Institut Gamaleya secara bertahap bergabung dengan perusahaan farmasi swasta Rusia, yang bersiap untuk memproduksi massal suntikan di pabrik mereka. Di tiga klinik Moskow yang menjalankan uji coba, staf mengatakan mereka kehabisan komponen pertama dari suntikan dua dosis, yang kedua disuntikkan setelah 21 hari suntikan pertama.

“Vaksinasi dihentikan sementara. Kami hanya menyuntikkan komponen kedua," kata seorang anggota staf di Klinik Moskow mengatakan kepada Reuters, dan menambahkan bahwa komponen pertama habis sekitar seminggu yang lalu.

Baca juga:
AS Izinkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dilanjutkan

Dari kelompok yang direncanakan sebanyak 40 ribu relawan, sekitar setengahnya telah menerima komponen atau dosisi pertama, kata Alexander Gintsburg, kepala Institut Gamaleya, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax pada Senin, 26 Oktober 2020. Dari jumlah tersebut, 7.000 orang juga telah menerima suntikan dosis kedua.

“Coba lagi minggu depan," wartawan Reuters mendengar staf mengumumkan pada Selasa, 27 Oktober 2020, kepada calon relawan di pusat uji coba vaksinasi di distrik Chertanovo Moskow.

REUTERS | INTERFAX

Advertising
Advertising

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

16 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

2 hari lalu

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

Relawan Kawan Militan (Kami) Gibran meresmikan kantor dewan perwakilan daerah (DPD) Solo Raya, Jawa Tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

3 hari lalu

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

Ketum PSI Kaesang Pangarep didorong relawan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bilang begini.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya