Hujan Meteor Taurid, Leonid, dan Monocerotid 'Siram' Bumi Bulan Ini

Selasa, 3 November 2020 07:45 WIB

Hujan meteor Leonid pada 17 November 2009 di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Fenomena hujan meteor Leonid ini terjadi tiap setahun sekali. Foto: masivstar.blogspot.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang November 2020 akan ada tiga hujan meteor yang akan menyiram bumi. Fenomena langit itu diawali oleh hujan meteor Taurid Utara yang datang dari rasi bintang Taurus. Saat puncaknya pada 12 November, diperkirakan bakal melesat 5 meteor setiap 60 menit yang berkecepatan 29 kilometer per jam.

Penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah Yamani, mengatakan, hujan meteor Taurid Utara telah berlangsung sejak 20 Oktober hingga diperkirakan 10 Desember nanti. Rasi Taurus terbit dari arah timur setelah matahari terbenam hingga fajar menyingsing.

Baca juga:
Hanya dari logam, Asteroid dari Planet Gagal Ini Ditaksir Rp 145 juta Kuadriliun

Perpaduan hujan meteor Taurid Utara dan Selatan yang masih berlangsung di akhir Oktober dan awal November disebutnya menjadi atraksi menarik di langit. “Apalagi dengan kehadiran fireball,” ujarnya Senin, 2 November 2020.

Kemudian, seperti dikutip dari laman Langit Selatan, hujan meteor Leonid akan berlangsung sejak 6 hingga 30 November. Malam puncaknya selama dua hari pada 17 hingga 18 November. Laju kecepatan meteornya sekitar 71 kilometer per detik. “Pengamat bisa berburu 15 meteor Leonid per jam,” kata Avivah.

Advertising
Advertising

Hujan meteor Leonid yang berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle akan tampak datang dari rasi bintang Leo di arah timur. Rasi itu baru akan terbit selewat tengah malam pada pukul 00.21 WIB. Cahaya bulan tidak akan mengganggu pengamatan karena pada dua hari itu bulan sudah tenggelam pada pukul 20.04 WIB.

Hujan meteor terakhir yaitu alpha-Monocerotid yang berlangsung dari 15 hingga 25 November 2020. Pada waktu puncaknya yaitu 21 November, akan melesat sedikitnya 5 meteor per jam. Muncul dari rasi bintang Canis Minor, laju kecepatan meteornya beragam.

Baca juga:
Begini BMKG Jelaskan Hubungan La Nina dan Ramainya Siklon Tropis

Hujan meteor alpha-Monocerotid berasal dari puing-puing komet C/1917 F1 (Mellish) dan bisa diamati mulai pukul 21.31 WIB ketika rasi Canis Minor terbit di arah timur sampai fajar menyingsing. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteornya pada pukul 04.00 WIB saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

25 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

31 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

31 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

32 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

32 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya