Antibodi dari Lilly, Amerika Tambah Pengobatan Darurat Covid-19

Reporter

Terjemahan

Rabu, 11 November 2020 21:30 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan pada Senin, 9 November 2020, telah mengizinkan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) terapi antibodi monoklonal dari Eli Lilly untuk pasien Covid-19. Terapi diperbolehkan bagi kasus infeksi penyakit itu dengan gejala ringan dan sedang pada pasien anak-anak dan dewasa.

Terapi menggunakan antibodi tunggal yang disebut bamlanivimab itu ditetapkan harus diberikan melalui infus di rumah sakit atau fasilitas rawat kesehatan lainnya yang sesuai standar FDA. Di antaranya, dokter-dokternya harus memiliki akses ke medikasi untuk antisipasi jika pasien menunjukkan reaksi buruk.

FDA juga menetapkan, terapi ini harus diberikan segera setelah tes menunjukkan hasil positif infeksi Covid-19, dalam 10 hari pertama munculnya gejala. Terapi yang sama tak diizinkan untuk pasien dengan gejala yang sudah parah atau kritis.

Bamlanivimab adalah antibodi monoklonal pertama yang menerima otorisasi untuk digunakan dalam perawatan pasien Covid-19. Antibodi monoklonal adalah protein buatan laboratorium yang menirukan kemampuan sistem imun tubuh untuk melawan antigen berbahaya seperti virus.

Mirip Regeneron yang diberikan kepada Presiden AS Donald Trump saat dinyatakan positif Covid-19, FDA dalam pernyataannya menuturkan, "Bamlanivimab adalah sebuah antibodi monoklonal yang secara spesifik diarahkan untuk melawan protein paku pada SARS-CoV-2, didesain untuk menghalangi virus itu bisa menempel dan menginfeksi sel manusia."

Advertising
Advertising

Baca juga:
FDA Cabut Izin Penggunaan Darurat Chloroquine untuk Covid-19

Patrizia Cavazzoni, Pelaksana tugas Direktur Pusat Riset dan Evaluasi Obat di FDA, menjelaskan, izin penggunaan darurat diputuskan diberikan agar petugas medis yang berada di garis depan penanganan pandemi ini memiliki opsi potensial tambahan dalam merawat para pasien Covid-19. "Kami akan lanjut mengevaluasi data baru tentang keamanan dan efikasi bamlanivimab saat sudah digunakan nanti," katanya.

<!--more-->

Sebelumnya, keputusan FDA mengacu kepada hasil studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada Oktober lalu. Studi itu menyimpulkan bahwa terapi antibodi monoklonal mampu menurunkan risiko rawat inap dan menghapus beberapa gejala dalam sejumlah kecil pasien Covid-19 dengan gejala ringan sampai sedang.

Sejumlah kecil pasien yang dimaksud adalah 452 pasien Covid-19 yang menjadi peserta uji klinis fase 2 dari terapi bamlanivimab ini. Sebagian dari mereka hanya menerima plasebo atau kontrol. Hasilnya, hanya 1,6 persen pasien yang diberikan terapi antibodi itu terinfeksi dan jatuh sakit karena virus corona Covid-19. Mereka harus dirawat di rumah sakit atau dilarikan ke unit gawat darurat. Bandingkan dengan mereka penerima plasebo, tingkat rawat inap sebesar 6,3 persen.

Lilly mengumumkan telah meraih kontrak dari pemerintah untuk menyediakan 300 ribu ampul atau dosis senilai $ 375 juta selama dua bulan setelah izin darurat didapat. Lilly mengungkap rencananya untuk memiliki 100 ribu dosis siap dikapalkan dalam hitungan hari dan akan memproduksi sejuta dosis per akhir tahun nanti.

Lilly akan mendistribusikannya ke AmerisourceBergen, jaringan distributor nasional yang kemudian meneruskannya sesuai arahan dan program alokasi pemerintah. Pasien lalu akan menerimanya secara gratis.

Sementara itu FDA menerangkan, izin untuk digunakan secara darurat yang dikeluarkannya berbeda dari izin penuh. Izin darurat hanya diberikan kepada populasi yang telah diizinkan di mana manfaat potensial maupun yang diketahui udah ditimbang berdaarkan risikonya. "Tidak ada terapi alternatif yang terseda dan disetujui untuk bamlanivimab untuk populasi itu."

Baca juga:
Izin Produksi Obat Covid-19 Remdesivir, Pharmasyntez Rusia Dicuekin Gilead

Izin penggunaan darurat juga telah diberikan FDA kepada terapi plasma darah, sedang obat antivirus remdesivir telah mengantongi persetujuan penuh untuk digunakan sebagai obat Covid-19.

CNN

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya