Rektor Positif Covid-19, Dosen-Staf Tes Massal dan Kampus Lockdown

Reporter

Antara

Jumat, 4 Desember 2020 14:01 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Pamekasan - Penambahan kasus positif Covid-19 belakangan ini tak terkecuali datang dari lingkungan kampus. Ditandai dengan bertambahnya jumlah kampus yang harus memutuskan tutup total sementara karena merebaknya infeksi virus penyebab pneumonia dan sejumlah gejala penyakit lain itu di lingkungannya.

Kampus yang dikabarkan terbaru terdampak wabah Covid-19 adalah Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Jawa Timur. Satuan Tugas Covid-19 di universitas itu melakukan rapid test atau tes cepat kepada semua dosen dan karyawan menyusul terpaparnya Rektor UTM Bangkalan Muh Syarif.

Baca juga:
Covid-19 di USU: Rektor Sembuh, Kampus Lockdown

"Tes dilakukan secara massal pada Rabu kemarin dan saat ini kampus sedang ditutup, semua dosen dan karyawan untuk sementara belum diperbolehkan masuk hingga situasi aman," kata dosen UTM Bangkalan, Machfud, kepada ANTARA, Kamis 3 Desember 2020.

Machfud tak terkecuali menjalani tes itu dan telah mendapati hasilnya non-reaktif. Tapi itu tak mampu menghindarkannya dari kewajiban memberi kuliah dalam jaringan. Sebelumnya, kuliah mahasiswa di sebagian tingkatan sudah dilakukan secara tatap muka di universitas itu.

Advertising
Advertising

"Imbauan dari rektorat agar secara daring dulu seluruhnya, untuk mencegah penyebaran yang lebih luas," kata dosen asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan ini.

Selain melakukan tes cepat kepada para dosen dan karyawan, Satgas Covid-19 UTM Bangkalan juga meminta kepada mahasiswa atau masyarakat yang pernah kontak dengan sang rektor agar melakukan tes secara mandiri. Rektor Muh Syarif terkonfirmasi positif terpapar virus corona berdasarkan hasil tes usap (swab test) yang hasilnya diketahui Minggu 29 November.

Satgas juga langsung melakukan pelacakan dan sterilisasi di lingkungan Gedung Graha Utama dan melakukan penyemprotan disinfektan di area kampus UTM. Pelayanan administrasi dan non-administrasi mulai 2 hingga 10 Desember 2020 juga dilakukan secara daring.

Sementara itu, Kabupaten Bangkalan terdata sebagai kabupaten dengan jumlah terbanyak kedua melaporkan kasus positif Covid-19 di Pulau Madura per 30 November. Tertinggi adalah Kabupaten Sumenep dengan 739 orang lalu Bangkalan 714 orang, diikuti Pamekasan 426 orang, dan Kabupaten Sampang 324 orang.

Secara terpisah, psikiater sekaligus Guru Besar Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM, Dadang Hawari, meninggal pada Kamis sore. Profesor yang telah berusia 80 tahun itu sempat dirawat di rumah sakit bersama istrinya karena positif Covid-19.

"Almarhum sempat terinfeksi Covid-19 dan terakhir sebelum meninggalnya, hasil tes usapnya sudah negatif," ujar Dekan FKUI, Ari F. Syam, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Dadang dikenangnya sebagai seorang psikiater yang berjuang mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA), termasuk mencegah HIV/AIDS. "Buku-bukunya menjadi referensi untuk penanganan kasus NAPZA di Indonesia, banyak penghargaan nasional dan internasional yang diraih almarhum," tulis Ari dalam akun media sosialnya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

2 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

3 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

3 hari lalu

Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

Universitas Indonesia menggelar UI Open Days 27-28 April 2024 untuk menjaring calon mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

5 hari lalu

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

Kedua pencuri motor itu mengaku sudah beberapa kali membobol kos-kosan sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

5 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

7 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya