Menristek Sebut Bibit Vaksin Covid-19 Unair Siap Awal 2021

Reporter

Antara

Jumat, 4 Desember 2020 18:48 WIB

Ilustrasi vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Universitas Airlangga Surabaya menargetkan menyerahkan bibit vaksin Covid-19 yang dikembangkannya ke perusahaan farmasi pada triwulan I tahun depan. Saat ini mereka sudah memasuki tahap uji pada hewan sebelum melangkah ke uji klinis pada manusia.

"Triwulan I tahun depan mereka sudah bisa menyerahkan bibit vaksinnya kepada Bio Farma dan PT Biotis," kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual terkait kunjungannya ke laboratorium pengembangan Vaksin Merah Putih di Unair, Jumat 4 Desember 2020.

Kunjungan dilakukan sekaligus untuk memberikan Surat Keputusan Menristek/BRIN tentang tim Unair sebagai salah satu tim yang mengembangkan vaksin Merah Putih (vaksin Covid-19 produksi dalam negeri). Unair melakukannya menggunakan dua platform yakni adenovirus dan adeno-associated virus (AAV).

Dalam keterangan sebelumnya, Bambang menyebut pengembangan vaksin di kampus itu dan juga Universitas Indonesia termasuk yang terdepan di Indonesia saat ini. "Sejauh ini kalau dilihat dari progresnya (pengembangan) vaksin Merah Putih berjalan sangat baik," katanya.

Dalam kunjungannya ke Unair, Menristek juga meresmikan Pusat Unggulan IPTEK (PUI-PT) Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati dan Research Center for Vaccine Technology and Development. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang menyatakan bahwa dua pusat riset Unair tersebut sebagai anggota Tim Nasional Percepatan Vaksin Merah Putih.

Advertising
Advertising

Di Pusat Unggulan IPTEK (PUI-PT) Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati, Menristek mengunjungi Laboratorium Proteomik yang berperan dalam pembuatan rekombinan viral vektor vaksin dan Laboratorium Virology untuk validasi vaksin. Laboratorium yang pertama akan digunakan untuk pembuatan rekombinan untuk platform pengembangan vaksin Merah Putih berbasis Adeno (Ad) dan Adeno-Associated Virus Vector-Based (AAV) dengan menggunakan pendekatan non-replicating vector.

Pada dasarnya, teknik yang dilakukan adalah dengan mengunci target yang mengekspresikan, mengkode protein paku dari SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19 dan juga protein yang disebut dengan reseptor binding domain.

Baca juga:
Vaksin Merah Putih: Ini Target LIPI, Harapan Eijkman, dan Kabar dari UI

Laboratorium Virology akan dimanfaatkan untuk melakukan penelitian lanjutan hasil laboratorium Proteomik untuk validasi serta uji tantang Adeno (Ad) and Adeno-Associated Virus-Based (AAV) rekombinan terhadap virus SARS-Cov-2. Hasil tahapan itu akan mendeteksi produksi ekspresi dari antigen protei paku untuk induksi antibodi yang dapat dilanjutkan ke hewan coba.

Tahapan penelitian hewan coba (animal trial) terhadap kedua hasil platform vaksin Covid-19 berbasis viral vector dan peptide akan dilakukan di mitra industri PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya