78 atau 50 Persen Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil? Ini Penjelasannya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Januari 2021 16:48 WIB

Menteri Kesehatan negara bagian Sao Paulo Brasil, Jean Gorinchteyn, memegang sekotak vaksin Covid-19 CoronaVac, yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech saat pesawat yang membawa kontainer dengan 5,5 juta dosis tiba di Bandara Internasional Viracopos, di Campinas, Brasil 24 Desember 2020.[REUTERS / Amanda Perobelli]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Brasil mengatakan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya bersama Sinovac Biotech Ltd dari Cina memberi tingkat efikasi 50,38 persen dalam mencegah kasus positif Covid-19. Vaksin Sinovac itu masih di ambang batas yang dipersyaratkan regulator global untuk bisa disetujui digunakan secara darurat di negara itu--namun jauh di bawah yang diumumkan pekan lalu yang sebesar 78 persen.

Dalam sebuah konferensi pers Selasa, 12 Januari 2021, pejabat pemerintahan Sao Paulo dan tim peneliti dari Institut Butantan menerangkan kalau mereka membagi seluruhnya enam kasus positif Covid-19 yang muncul selama uji klinis. Keenamnya adalah asimptomatik (OTG), sangat ringan, ringan, sedang (2 level), dan parah. Dua kasus yang pertama dianggap tak perlu perawatan di rumah sakit.

Baca juga:
Efikasi Vaksin Sinovac di Indonesia 65 Persen, Epidemiolog Beberkan konsekuensinya

Angka efikasi 78 persen dikalkulasi dengan hanya memperhitungkan kasus Covid-19 ringan, sedang dan parah. Ketika kasus infeksi sangat ringan dan OTG yang muncul di antara 13 ribu peserta uji klinisnya itu ikut diperhitungkan, tingkat efikasi drop menjadi 50,4 persen. Mereka terdiri dari 167 kasus Covid-19 di antara penerima suntikan plasebo dan 85 yang menerima suntikan vaksin.

Beberapa ilmuwan dan pengamat kebijakan di Brasil mengecam Butantan yang dianggap merilis datanya sepotong-sepotong sehingga membangkitkan rasa tidak percaya. Padahal situasi di negara itu telah sebelumnya diperparah dengan skeptisisme Presiden Jair Bolsonaro hanya karena asal negara yang mengembangkan vaksin Sinovac.

Advertising
Advertising

"Kita butuh komunikator yang lebih baik," kata Gonzalo Vecina Neto, professor kesehatan masyarakat di University of Sao Paulo, juga eks Direktur Anvisa--BPOM di Brasil. Menurutnya, data CoronaVac, vaksin Sinovac, yang mengecewakan adalah pukulan terkini untuk upaya vaksinasi di Brasil, negara yang telah melaporkan 200 ribu angka kematian sepanjang pandemi Covid-19 atau terbesar di luar Amerika Serikat.

Ricardo Palacios, Direktur Butantan, tetap menyatakan vaksin itu mampu menurunkan intensitas wabah Covid-19. Menurutnya, relatif rendahnya efikasi karena uji klinis dilakukan di antara tenaga kesehatan sebagai kelompok yang paling berisiko tertular virus itu.

Alasan lainnya adalah dua dosis suntikan vaksin yang diberikan dalam interval yang berdekatan. Dan bahwa kasus yang sangat ringan termasuk pencapaian dari vaksin tersebut. "Ketika Anda memperpedek jarak antar dosis, Anda menurunkan respons imun tubuh," kata Palacios.

Regulator kesehatan di Brazil dan WHO mensyaratkan sebuah vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara cepat bisa digunakan dalam kerangka penggunaan darurat dengan minimal efikasi 50 persen. Tingkatan efikasi ini perlu diketahui untuk menetapkan berapa banyak populasi yang harus divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus.

"Kita memiliki vaksin yang baik. Ini bukan yang terbaik di dunia, bukan yang ideal, tapi ini vaksin yang baik," kata Natalia Pasternak, pakar mikrobiologi dan direktur di Instituto Questao de Ciencia.

Efek samping paling banyak dilaporkan, menurut Butantan, adalah pegal, sakit kepala dan kelelahan. Tidak ada reaksi lain yang dianggap serius. Sebanyak tujuh orang dari kelompok penerima plasebo harus dirawat di rumah sakit. Sedang suntikan vaksin disebut terbukti 100 persen mencegah kasus infeksi parah meski angkanya disadari tak signifikan.

Pemerintahan Sao Paulo yang berencana memulai vaksinasi terhadap 46 juta warganya pada 2 Januari mendatang telah menstok sekitar 11 juta dosis vaksin Sinovac itu. Kementerian Kesehatan telah meneken kesepakatan pembelian 100 juta dosis dari Butantan, selain yang sudah lebih dulu disepakati dengan AstraZeneca.

Baca juga:
Presidennya Skeptis, Jumlah Warga Tolak Vaksin Covid-19 Bertambah di Brasil

Hingga kini, mereka masih menunggu regulator kesehatan di Brasil meninjau hasil efikasi itu untuk izin penggunaan darurat.

BLOOMBERG | ASIA NIKKEI | REUTERS

Berita terkait

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

18 jam lalu

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

Madonna sukses menggelar konser penutup dari The Celebration Tour di Pantai Copacabana, Brasil, secara gratis dan terbuka untuk umum.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

2 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya