Top 3 Tekno Berita Kemarin: Jakarta Terhindar dari Banjir Besar Awal Tahun
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 17 Januari 2021 07:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin dimulai dari analisa dinamika atmosfer atas penyebab melesetnya prediksi banjir besar di Jakarta pada awal tahun ini. Angin monsun Asia yang kuat terungkap diganggu oleh vorteks atau sistem konveksi udara yang pada pertengahan Januari ini berada di atas Kalimantan.
Lalu, artikel berita tentang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diduga mengalami masalah berulang (repetitif) pada sistem autothrottle sebelum celaka di atas perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu 9 Januari 2021. Seorang mekanik pesawat menerangkan sistem itu dengan mengilustrasikannya sebagai automatic gas-nya pesawat saat inflight.
Berita ketiga adalah penjelasan peneliti penguji vaksin Sinovac mengenai efek kekebalan tubuh yang bisa didapat dari vaksin itu. Di antaranya adalah sistem imunitas sempurna terbentuk setelah 14 hari dari suntikan kedua nanti.
Berikut ini, Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 16 Januari 2021, selengkapnya.
1. Ini Sebab Banjir Besar Awal Tahun Pindah dari Jakarta ke Kalimantan
Saat ini berbagai vorteks atau pusaran angin yang menjangkau wilayah dalam radius 50-200 kilometer terpantau lebih banyak mengendalikan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia di Kalimantan dan Samudera Hindia. Dampaknya, antara lain, membuat wilayah Jakarta dan sekitarnya terhindar dari potensi hujan lebat dan dampak banjir besar di awal tahun ini seperti yang semula diprediksi.
Peneliti klimatologi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Erma Yulihastin mengatakan, aktivitas pembentukan dan peluruhan vorteks telah mengganggu kekuatan angin monsun Asia yang berasal dari Laut Cina Selatan. Selain itu vorteks ikut membelokkan angin utaraan menjadi baratan.
Baca juga:
Peneliti LAPAN: Banjir Besar Jakarta Berpotensi Terulang Awal 2021
“Sehingga Pulau Jawa, dalam hal ini Jakarta dan sekitarnya, terhindar dari pembentukan hujan intensitas tinggi dan persisten,” katanya lewat keterangan tertulis Sabtu, 16 Januari 2021.
2. Diduga Bermasalah Sebelum Pesawat Sriwijaya Air Celaka, Apa Itu Autothrottle?
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mengalami masalah berulang (repetitif) pada sistem autothrottle sebelum celaka di atas perairan Kepulauan Seribu tepat sepekan lalu, Sabtu 9 Januari 2021. Koran Tempo menulisnya berdasarkan keterangan sumbernya yang mengetahui ada masalah tersebut dalam edisi Kamis, 14 Januari 2021.
Sistem autothrottle dituliskan memungkinkan pilot mengatur kecepatan (speed) dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis. Sedang masalah ditemukan repetitif atau berulang sepanjang sebulan terakhir atau tepatnya sejak Desember 2020. "Saat pesawat kembali terbang pasca-dikandangkan selama sembilan bulan," tulis Koran Tempo.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT telah menanggapi dugaan adanya masalah tersebut dengan menyatakan belum menerima datanya. Seperti biasa, komite ini akan menunggu hasil investigasi tuntas, termasuk mendengarkan isi data dalam kotak hitam, untuk bicara masalah penyebab kecelakaan. Adapun Kementerian Perhubungan dan Sriwijaya Air sama-sama menegaskan bahwa pesawat yang dimaksud laik terbang.
3. Paparkan Efek Kekebalan Vaksin Sinovac, Peneliti: Jangan Terkecoh
Ketua tim riset uji vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan, orang yang telah divaksinasi bebas bepergian ke mana saja. Dia mencontohkan dalam uji klinis yang hingga kini masih berlangsung di Bandung, tim riset tidak melarang relawan atau subyek penelitian yang telah menerima suntikan vaksin Sinovac bebas bepergian ke luar kota.
“Setelah suntikan pertama sudah bebas, ada yang ke Semarang, Yogyakarta, waktu itu, tapi tetap harus jaga protokol kesehatan,” katanya saat dihubungi Kamis malam, 14 Januari 2021.
Baca juga:
Hati-hati, Demam karena Infeksi Akut Tak Boleh Terima Vaksin Covid-19
Tim riset uji klinis masih melanjutkan pemantauannya terhadap 1.603 relawan hingga Maret 2021. Kepada mereka telah disuntikkan dosis vaksin Sinovac, vaksin yang sama yang telah mulai disuntikkan oleh pemerintah dalam imunisasi massal sekarang ini. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin asal Cina itu pada 11 Januari 2021.