Covid-19, Sultan HB X Setuju Perpanjangan PPKM Meski Gelap Efektivitasnya

Kamis, 21 Januari 2021 18:40 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir (kiri) dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan) meresmikan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020. Peresmian bandara ditandai penekanan sirine dan penandatanganan prasasti di depan Plengkung Gading di bawah atap batik kawung terminal kedatangan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penambahan jumlah kasus Covid-19 di Jawa dan Bali. Di Yogya, kebijakan itu diadopsi Sultan HB X dengan nama pembatasan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM).

Kebijakan tersebut telah diputuskan diperpanjang sampai 8 Februari 2021 oleh pemerintah pusat pada hari ini, Kamis 21 Januari 2021. DIY, kata Sultan, mau tak mau juga akan mematuhi instruksi dari pemerintah pusat itu karena kasus penularan Covid-19 di DIY juga masih tinggi.

“Kalau pemerintah pusat memperpanjang (PPKM), maka tidak ada pilihan bagi Yogya juga memperpanjang masa itu,” kata Sultan HB X di Kantor Gubernur Kepatihan Kamis 21 Januari 2021.

Hanya saja, dia menambahkan, dari evaluasi yang dilakukan Pemerintah DIY, kebijakan PPKM selama 10 hari sebelumnya kurang signifikan menekan sebaran kasus. "Saya belum tahu nanti sampai tanggal 25 Januari seperti apa,” katanya.

Gugus Tugas Covid-19 DIY terus mencatat tingginya angka kematian sepanjang Januari 2021. Meski belum genap sebulan, kematian akibat Covid-19 di DIY pada periode 1-21 Januari 2021 sudah 157 orang. Total kematian Covid-19 di DIY mencapai 417 kasus.

Advertising
Advertising

Adapun penambahan 456 kasus Covid-19 pada hari ini juga mengukir rekor baru kasus harian. Sepanjang kebijakan PPKM itu diberlakukan 11-19 Januari 2021, kasus DIY juga bertambah sampai lebih dari 2.000 kasus. Total akumulasi kasus Covid-19 yang telah dilaporkan DIY mencapai 18.258 kasus.

Sementara itu, Pemerintah DIY sejak Minggu sudah berhenti mengumumkan ketersediaan ranjang perawatan Covid-19 di rumah sakit. Alasannya, sistem pendataan mengalami gangguan.

Sultan HB X menuturkan, yang terjadi saat ini di Yogya adalah tren penularan sudah semakin menekan ke lingkungan keluarga dan antar tetangga. “Penularan di Yogya itu sudah bukan lagi (karena faktor mobilitas/perjalanan), misalnya saya pergi ke Jakarta lalu waktu pulang saya bawa virus, sudah tidak seperti itu,” ujar Sultan.

Penularan yang terjadi, ujar Sultan, saat ini menuju lingkar dekat individu-individu yang lengah menjalankan protokol kesehatan. Bukan soal mobilitasnya dari satu tempat ke tempat lain. Kedisiplinan protokol kesehatan tak hanya di tingkat keluarga, tapi juga RT/RW, hingga desa.

Baca juga:
Sultan HB X Peringatkan Penularan Covid-19 Yogya Sudah Antar Tetangga

“Jadi benar-benar tergantung masyarakat sendiri, mau tidak mendisiplinkan diri sendiri? Karena kasus baru akan turun kalau kedisiplinan protokol terjadi,” ujar Sultan HB X yang tidak setuju pemberian sanksi untuk para pelanggar.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

17 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya