Cina Target Suntikkan 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sebelum Libur Imlek
Reporter
Terjemahan
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 31 Januari 2021 17:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah menyuntikkan lebih dari 22,77 juta dosis vaksin Covid-19 per Rabu 27 Januari 2021. Negara ini mendekati targetnya menginokulasi 50 juta rakyatnya sebelum tiba Hari Raya Imlek pada 12 Februari mendatang.
Rencana vaksinasi Cina bergulir relatif mulus dan jumlah orang-orang yang bersedia disuntik vaksin di negara itu terus meningkat. Wakil Kepala Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Cina, Zeng Yixin, menerangkan, sebanyak puluhan juta dosis vaksin yang sudah dibagikan menyasar mereka yang berada di garis depan maupun berisiko tinggi dalam pandemi Covid-19 saat ini.
Feng Duojia, Presiden Asosiasi Industri Vaksin Cina, meyakini target akan dicapai sesuai jadwal karena program yang dinilainya berjalan lancar. "Suplai dari produsesn juga berkecukupan," katanya.
Selain untuk mereka yang berisiko tinggi, beberapa daerah juga sudah mulai menyediakan vaksin Covid-19 bagi warga umum. Akibatnya, Feng mengatakan, terjadi percepatan vaksinasi.
Otoritas Kesehatan dari Provinsi Shanxi di Cina Utara, misalnya, mengatakan vaksinasi massal untuk mereka yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 akan diselesaikan sebelum 5 Februari ini. "Setelahnya, inokulasi akan terbuka untuk publik," bunyi laporan yang ada.
Sebelumnya, sejumlah pejabat di Cina mengatakan negara itu sudah akan memvaksinasi 50 juta orang sebelum Tahun Baru Cina untuk meredam penyebaran Covid-19. Meski begitu, Tao Lina, ahli vaksin dari Shanghai mengatakan, vaksinasi 50 juta orang tidak pernah menjadi target.
Tapi, dia menambahkan, angka 50 juta memang kisaran kasar jumlah ideal penerima vaksin untuk bisa membangkitkan proteksi kekebalan tubuh di antara kelompok berisiko tinggi. Selebihnya, dia juga meyakini angka 50 juta vaksinasi akan tercapai sebelum Imlek.
"Pada paruh kedua 2021, kita akan melihat seluruh rakyat Cina yang ingin divaksin akan mendapatkan dosis pertama," kata Tao. "Herd immunity seharusnya sudah akan mulai terlihat di paruh kedua 2021."
Baca juga:
Berita Terkini, Negara Miskin Baru Kebagian 55 Dosis Vaksin Covid-19
Zeng mengatakan NHC mendorong distribusi vaksin Covid-19 berdasarkan prioritas mereka yang berisiko tinggi tertular Covid-19. Kampanye difokuskan pada mereka yang bekerja di pelabuhan, transportasi publik, institusi medis, dan layanan publik.
<!--more-->
Keselamatan dari pemberian vaksin Covid-19 juga mendapat penekanan. "Setiap dosis akan bisa dilacak. Petugas vaksinasi harus menjelaskan kontraindikasi yang mungkin terjadi sebelum penyuntikan dan memantau mereka untuk kemungkinan efek negatif," kata Zeng.
Sementara menggalakkan vaksinasi, pemerintah Cina juga mendorong rayatnya untuk tak pulang kampung di liburan Imlek. "Pilihan warga untuk tetap tinggal di dalam kota akan menjadi dukungan terbesar untuk upaya negara ini melawan virus," bunyi seruan dari Beijing.
Pemerintah Cina menegaskan tak melarang pulang kampung untuk semua orang. Mereka menyatakan hanya meminta kepada warga dari daerah berisiko sedang hingga tinggi mengadopsi aturan tersebut. Sedang untuk yang berada di daerah berisiko rendah sifatnya adalah anjuran.
"Risiko penyebaran kasus lokal Covid-19 disadari masih tinggi di daerah-daerah di luar metropolitan Cina sehingga berpotensi terjadi impor infeksi saat musim liburan dan pulang kampung tiba," kata Zhao Chenxi dari NHC.
Jumlah kasus penularan impor sepanjang Januari ini disebutkan dua kali lebih tinggi daripada November. Karenanya, sebagai pemikat orang-orang mau tak pulang kampung saat Hari Raya Imlek nanti, pemerintah Cina akan membuatkan banyak program hiburan televisi dan menggratiskan hiburan di platform online.
Perusahaan-perusahaan juga didorong untuk membagikan bonus ekstra kepada para pekerjanya yang tidak mudik dan memastikan tidak ada efisiensi.
Di Korea Selatan, pemerintahan setempat malah menyatakan akan mempertahankan aturan ala pembatasan sosial berskala besar hingga setidaknya dua pekan lagi. Alasannya, mencegah potensi gelombang baru kasus Covid-19 karena liburan Tahun Baru Cina di negara itu.
Wakil Menteri Kesehatan Kang Do-tae, pada Minggu 31 Januari 2021, meminta orang-orang tetap tinggal di rumah. Larangan berkumpul lebih dari lima orang juga tetap diberlakukan hingga akhir liburan Imlek 14 Februari mendatang.
Baca juga:
Vaksin Covid-19, Begini Pakar di Cina Bicara Teknik mRNA ala Amerika
Korea Selatan melaporkan tambahan 355 kasus baru Covid-19 pada hari ini menjadikan total 78.205 kasus. Angka kematian Covid-19 sebanyak 1.420 orang.
GLOBALTIMES | REUTERS | ABC