4.000 Relawan Uji Vaksin Anhui Dilarang Ikut Program Vaksinasi Covid-19
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 19 Februari 2021 16:43 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak 4.000 relawan uji vaksin Anhui di Jakarta dan Bandung bakal luput dari program vaksinasi Covid-19 gelaran pemerintah. Sebab, selama riset itu berjalan 14 bulan, relawan dilarang mendapat imunisasi dari vaksin lain.
“Konsekuensi ikut penelitian, namun gantinya dapat kepastian dari vaksin Anhui dan asuransi kesehatan,” kata Rodman Tarigan, peneliti utama riset uji klinis vaksin Anhui dari Departemen Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kamis 18 Februari 2021.
Calon vaksin Covid-19 buatan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd. asal Cina akan diuji klinis fase tiga atau tahap akhir di beberapa negara. Di Indonesia, pelaksana uji klinis itu terbagi dua, yaitu tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Lokasi riset di Bandung dan Jakarta, masing-masing memerlukan 2.000 orang atau totalnya 4.000 subyek penelitian. Relawan akan dibagi dua secara acak dan rahasia, yaitu kelompok penerima vaksin dan grup plasebo yang berisi air. “Rasionya 50:50,” ujar Rodman.
Relawan otomatis mendapatkan vaksin dari Anhui jika pas kebetulan dapat dosis vaksin. “Relawan yang dapat pasebo akan divaksin Anhui setelah selesai riset,” kata Rodman.
Saat ini, dia menambahkan, tahap perekrutan relawan sedang berlangsung. Harapannya pekan depan tim sudah bisa memulai penyuntikan dosis vaksin Anhui.
Di Bandung, tim akan melibatkan enam rumah sakit yaitu RS Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Advent, RS Al-Ihsan, RS Unggul Karsa Medika, dan RS Ibu dan Anak Limijati. Tim Bandung sudah mengantongi izin dari Komite Etik RS Hasan Sadikin Bandung dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk menggelar uji klinis tersebut.
Menurut Rodman, tim riset beranggotakan 8-10 orang yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter umum, petugas laboratorium, perawat, dan tenaga administasi. Adapun kalangan relawan terbuka untuk umum, tanpa populasi khusus, dari usia 18 tahun hingga orang lanjut usia.
"Syarat utamanya dalam kondisi sehat, tidak bergejala atau terpapar Covid-19, dan tidak sedang ikut penelitian uji klinis lain," ujar Rodman.
Anggota tim penasihat medis riset itu, Setiawan, mengatakan, uji klinis vaksin Anhui awalnya ingin menyasar kalangan tenaga kesehatan. Namun rencana itu urung dilaksanakan karena pemerintah sudah mengadakan vaksinasi massal ke kelompok yang dianggap paling berisiko dalam pandemi saat ini tersebut.
Baca juga:
Mantan Menkes Terawan Bikin Vaksin Nusantara AntiCovid-19, Ini Kata BPOM
“Serba prediksi waktu itu, tapi setelah clear kita sesuaikan,” ujar mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unpad itu mengenai perencanaan uji klinis vaksin anhui, Kamis 18 Februari 2021.