Dua Guru Besar Bicara Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Terawan

Selasa, 23 Februari 2021 05:59 WIB

Stem Cell. theconversation.com

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar dari Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom, mengaku mendukung pengembangan Vaksin Nusantara AntiCovid-19 sebagai sebuah inovasi. Dia berharap, jika ada teori-teori yang tidak sesuai dalam pengembangan vaksin oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bersama timnya tersebut, hal itu bisa didiskusikan secara terbuka.

“Karena baik vaksin Covid-19 yang sudah ada dan disuntikkan dan Vaksin Nusantara sama-sama memberikan kepastian, atau sebaliknya,” ujar dia saat dihubungi Senin sore, 22 Februari 2021.

Nidom yang juga profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Unair menerangkan, menghadapi virus zoonosis Covid-19 harus siap dengan paradigma atau teori baru. Menurutnya, pandemi ini yang menentukan tingkat fatalitasnya adalah komorbid, bukan virusnya yang pada dasarnya tidak ganas.

“Kita dihadapkan dengan teori baru tentang timbulnya suatu penyakit yaitu dari One Disease-One Pathogen ke teori One Disease-One Pathobiome—kumpulan kuman yang menyebabkan satu penyakit,” kata dia menerangkan.

Ketua tim Laboratorium Professor Nidom Foundation (PNF) itu juga mengingatkan, meskipun suatu kelaziman bahwa terhadap penyakit yang disebabkan virus digunakan intervensi vaksin, tapi tidak semua virus bisa diatasi dengan vaksinasi. Dia juga mempertanyakan apakah program vaksinasi yang dilaksanakan saat ini menjamin hilangnya pandemi.

Advertising
Advertising

Apalagi, Nidom berujar, program vaksinasi hanya membicarakan target suntikan, bukan timbulnya antibodi yang bisa menetralisir virus, dan diharapkan terbentuknya herd immunity.

Baca juga:
Mantan Menkes Terawan Bikin Bikin Vaksin Nusantara, Ini Kata BPOM

Adapun Vaksin Nusantara, diterangkannya, merupakan inisiatif dari teknologi vaksin terhadap kanker. Jadi, Nidom mengatakan, sifatnya individu atau personal dengan menggunakan sel dendritik.

<!--more-->

Sel dendritik bisa diperoleh dari darah seseorang, tapi bisa diambil dari sumsum tulang. Sel dendritik ini dipisahkan, dan diambil dari darah. Pemisahannya dilakukan di dalam laboratorium.

“Kemudian dipicu dengan protein kanker. Setelah mulai matang, sel dendritik disuntikkan kepada orang yang punya darah dan kanker tersebut,” kata Nidom.

Dalam teknologi Vaksin Nusantara, protein kanker itu diganti dengan protein virus Covid-19. Metode ini, Nidom mengungkapkan, juga sempat direncanakan di beberapa perguruan tinggi. Dia menyebutnya sebagai intervensi dengan Stem Cell.

"Caranya hampir sama, cuma beda selnya karena menggunakan pendekatan sel hematopoitin,” ujar Nidom menambahkan.

Dihubungi terpisah Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syah belum bisa memberikan komentar mengenai Vaksin Nusantara. Dia hanya mengatakan masih menunggu hasil uji klinis tahap 2 dan 3.

“Kita menunggu hasil uji klinis tahap 2 dan 3. Serta mendapat emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari BPOM,” kata Ari yang merupakan Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Senin, 22 Februari 2021.

Vaksin Nusantara dikabarkan telah menjalani uji klinis fase 1, dan sedang dikaji hasilnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa berlanjut ke uji klinis fase berikutnya. Terawan mengumumkan sedang mengembangkan vaksin tersendiri untuk melawan SARS-CoV-2 itu menggandeng tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, juga Universitas Diponegoro (Undip) dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat.

Baca juga:
Membandingkan Dua Uji Stem Cell Unair dan UI Melawan Covid-19

Terawan mengklaim, Vaksin Nusantara memiliki kelebihan kekebalan yang lebih lama dibandingkan beberapa varian antivirus lainnya. Alasannya adalah karena menggunakan basis sel dendritik.

Berita terkait

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

13 jam lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

13 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

14 jam lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

1 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

1 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

2 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

2 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya