TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pengembang vaksin Covid-19, Moderna, menerima laporan dari California Department of Public Health (CDPH), Amerika Serikat terkait reaksi vaksin.
Laporan menyebutkan beberapa orang di sebuah pusat di San Diego dirawat karena kemungkinan reaksi alergi terhadap vaksin Covid-19 dari batch tertentu.
Baca Juga:
Baca:
Setelah AS dan Kanada, Israel Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Moderna
Bekerja sama dengan CDPH, Moderna langsung menyelidiki efek samping yang dilaporkan itu. “Kami juga masih belum mengetahui kejadian yang sama di pusat vaksinasi lain dengan memberikan lembar yang sama,” kata Moderna dalam resminya, Selasa, 19 Januari 2021.
Komentar Moderna ini muncul setelah ahli epidemiologi California pada hari Minggu, 17 Januari 2021, mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan penyedia menghentikan vaksinasi dari lembar no. 41L20A karena kemungkinan reaksi alergi yang sedang diselidiki.
Menurut ahli tersebut, jumlah kemungkinan reaksi alergi yang lebih tinggi dari biasanya dilaporkan dengan jumlah vaksin Moderna tertentu yang diberikan di satu klinik vaksinasi komunitas. “Kurang dari 10 orang membutuhkan perhatian medis selama rentang waktu 24 jam," kata ahli epidemiologi, seperti dikutip Reuters, Selasa.
Moderna memastikan bahwa total 1.272.200 dosis diproduksi dalam batch number 041L20A, dengan hampir satu juta dosis (964.900) telah didistribusikan ke sekitar 1.700 lokasi vaksinasi di 37 negara bagian. Menurut CDPH, itu mencakup lebih dari 330 ribu dosis dari lot ini yang didistribusikan ke 287 penyedia di seluruh negara bagian California. Sebanyak 307.300 dosis masih disimpan dan belum didistribusikan.
Sementara Moderna mengatakan tidak tahu berapa banyak dosis yang mungkin sampai ke tangan orang-orang. “Lembar itu telah dikirim antara 4-8 Januari, dan kemungkinan sebagian besar dari dosis yang didistribusikan telah digunakan,” kata Moderna.
Investigasi ini masih berlangsung. Moderna juga bekerja sama dengan FDA dan CDC untuk memahami kasus klinis ini.
REUTERS | MODERNA