Mengapa Gempa Ada yang Berpotensi Tsunami dan Tidak?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 27 Februari 2021 09:22 WIB

Peta pusat gempa bumi tektonik di wilayah Samudera Hindia di selatan Pulau Jawa pada Kamis 12 Maret 2020, pukul 15.03 WIB. Guncangannya dirasa hingga Yogyakarta. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Di dunia, berbagai macam bencana alam sering terjadi. Salah satu di antaranya gempa. Gempa bumi, terjadi ketika tekanan yang terbentuk di sepanjang sesar atau patahan menjadi lebih kuat daripada tekanan yang menahan bebatuan.

Namun, gempa bumi ini ada yang berpotensi mendatangkan bencana tsunami, ada pula yang tidak. Tekanan saat terjadi patahan menyebabkan bebatuan yang ada di kedua sisi patahan tiba-tiba terkoyak. Dalam beberapa kejadian, bahkan terjadi dengan kecepatan supersonik. Kecepatan supersonik berada di atas 343 meter per detik.

Kedua sisi patahan tersebut bergeser melewati satu sama lain, dan melepaskan tekanan yang terpendam. Energi dari pemisahan tersebut kemudian menyebar ke segala arah, termasuk ke permukaan. Energi inilah yang dirasakan sebagai gempa bumi.

Baca: Berita terkini Gempa Labuha di Halmnahera Selatan Juga Terguncang IV MMI

Dilansir dari situs itic.ioc-unesco.org, patahan yang bergerak melewati satu sama lain itu menyebabkan terjadinya gempa bumi besar. Gempa ini akan memiringkan, mengimbangi, atau menggeser sebagian besar dasar laut dari beberapa kilometer menjadi sejauh 1.000 km atau bahkan lebih. Perpindahan secara vertikal yang tiba-tiba itu mengganggu permukaan laut dan menggusur air. Berujung pada datangnya gelombang tsunami yang menghempas apapun yang dilaluinya. Gelombang tsunami dapat sampai pada jarak yang sangat jauh dari sumbernya, dan disertai dengan membawa kerusakan di sepanjang jalur yang dilalui.

Livescience.com menyebutkan pendapat Don Blakeman, seorang ahli Geofisika Badan Geologi Amerika Serikat terkait gempa dan potensi tsunami. Menurut Blakeman, biasanya gempa dengan kekuatan di bawah 7 Magnitudo tidak akan memicu terjadinya tsunami. Meskipun, begitu gempa berkekuatan sekitar 6 Magnitudo juga terkadang dapat menyebabkan tsunami lokal. Kebanyakan tsunami disebabkan oleh gempa bumi di zona subduksi yang berkekuatan besar dengan pusat gempa yang dangkal.

Advertising
Advertising

Singkatnya, gempa berpotensi menyebabkan tsunami apabila menyebabkan tanah di sepanjang arah jalur patahannya bergerak naik turun. Jika lapisan tanah di dasar laut ikut bergerak secara vertikal, maka air juga akan ikut bergerak dan menghasilkan ombak besar atau yang disebut sebagai tsunami. Namun, tsunami dapat diperkirakan kedatangannya dengan menggunakan sensor dan alat deteksi dini tsunami.

ANNISA FEBIOLA

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

19 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

4 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

4 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

5 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya