Goggle Baru untuk Tentara Amerika, Lampaui Game Call of Duty

Reporter

Terjemahan

Jumat, 12 Maret 2021 14:15 WIB

Goggle baru tentara Amerika. popularmechanics.com

TEMPO.CO, Jakarta - Goggle baru tentara Amerika bisa membantu para personel infanteri melihat 'menembus' tembok pertahanan kendaraan tempur. Para personel infanteri itu akan memiliki kewaspadaan terhadap situasi yang tidak paralel secara sekaligus karena disuplai banyak data bak dalam game Call of Duty, bahkan lebih dari itu.

Militer Angkatan Darat Amerika mengembangkan apa yang disebut alat bantu penglihatan (goggle) Integrated Visual Augmentation System (IVAS) yang didesain untuk perang jarak dekat. Dibuat dengan platform Hololens 2 dari Micorosoft, sebanyak 40 ribu ribu goggle senilai $1,1 miliar (lebih dari Rp 15 triliun) itu diharapkan bisa disebar untuk para personelnya yang berada di garis depan mulai akhir tahun ini.

Baca juga:
Baju Tempur Masa Depan Rusia Sotnik, Antipeluru Senapan Mesin Berat

Goggle ini mengakses suplai data dari kamera-kamera yang bisa bergerak ke segala arah (omnidirection) yang terpasang di bagian luar kendaraan-kendaraan tempur. Ini yang memampukan satu skuad terdiri dari enam tentara yang berlindung di balik sebuah kendaraan infanteri Bradley atau Stryker, misalnya, melihat apa yang ada di balik kendaraan tempur yang melindungi mereka itu, mendapatkan gambaran lebih jelas akan situasi yang ada.

"Sekarang kami di lapangan tak lagi perlu ke luar dari kendaraan tempur dan menghadapi situasi berbahaya hanya untuk mendekati sebuah lokasi dan mencari tahu apa yang terjadi," kata Sersan Philip Bartel dari Tim Tempur, Brigade Stryker 1-2.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan, setiap komandan akan mampu membuat manuver dan melihat target tanpa harus meninggalkan zona amannya di kendaraan tempurnya. "Memposisikan kendaraan untuk kepentingan pengamatan via kamera akan meminimalkan korban nyawa dan akan mengubah secara drastis bagaimana kami beroperasi dan efektivitas di medan tempur."

Bukan itu saja, Angkatan Darat Amerika mendesain goggle IVAS untuk beraksi sama seperti heads-up displays (HUD) di jet-jet tempur. Informasi yang diproyeksikan di layar atau lensanya termasuk peta, video, dan kemampuan penglihatan malam (night vision).

Goggle ini akan menggantikan kebiasaan tentara Amerika di lapangan mencari dan mengeluarkan lembaran peta dari dalam sakunya. Sedang thermal imaging night vision scope akan menggusur kebiasaan menjulurkan laras senjata ke luar dari lokasi persembunyian untuk mengintip--yang memungkinkan keberadaannya menjadi diketahui musuh. Sedang dengan IVAS, pengunanya bahkan bisa mengakses kamera mikrodrone yang diterbangkan ke sebuah lokasi konflik.

Sebuah laporan pada 2020 tentang sistem IVAS melukiskan bagaimana personel berlatih dengan goggle itu. Menurut direktorat di Pentagon yang mengevaluasi peralatan baru, personel dengan IVAS bisa memasuki dan menguasai enam ruangan sekaligus sebagai sebuah tim dalam sebuah kompleks bangunan yang nyata dengan target Synthetic Training Environment yang virtual dan konten menggunakan M4 airsoft rifles dan trackers sintetik.

Infanteri, kavaleri dan insinyur yang mekanis, misalnya, seluruhnya biasanya bergerak di balik kendaraan tempur lapis baja. Mereka tahu ke mana mereka bergerak, dan di mana mereka berada, tapi mereka sering bergantung kepada personel di dalam kendaraan tempur untuk memberi tahu di mana mereka sesungguhnya. Begitu kendaraan berhenti, para personel harus dengan cepat menyesuaikan diri dengan sekelilingnya, menentukan posisi musuhnya, melakukan orientasi diri sendiri untuk pelaksanaan misi.

IVAS bukanlah goggle mirip HUD pertama yang ingin disediakan Angkatan Darat Amerika untuk para personelnya. Proyek sebelumnya yang paling terkenal adalah Land Warrior pada 1990-an. Proyek itu gagal dan akhirnya dihentikan karena alat terlalu berat, sulit digunakan, dan karenanya kontraproduktif.

Baca juga:
Prancis Izinkan Aplikasi Teknologi Tentara Bionik, Gara-gara Cina?

Adapun kunci penting di balik goggle IVAS adalah platforms Hololens 2 Microsoft. Perangkat ini sudah diluncurkan Microsoft sejak 2016 dan terus mengalami pengembangan hingga versi Hololens 2 saat ini. Beberapa keluhan yang pernah muncul adalah soal grafis pada layar dan mata lelah dan pusing ketika mengenakannya terlalu lama.

POPULAR MECHANICS | FORBES

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

21 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

2 hari lalu

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

Microsoft menyusun agenda pertemuan untuk membicarakan artificial intelligence atau AI bersama para eksekutif raksasa teknologi di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

3 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

3 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya

DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

4 hari lalu

DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

Sejak Februari 2024, hampir 300 developer DANA telah menggunakan GitHub Copilot dalam pekerjaan sehari-hari

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

4 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

4 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

4 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya