Para ilmuwan di institut riset Riken milik pemerintah Jepang menggunakan sel mati dari seekor tikus yang telah diawetkan pada suhu minus 20 derajat Celsius, sama dengan temperatur tanah beku. Mereka berharap riset pionir itu akan membuka jalan untuk mengembalikan binatang yang telah punah. Temuan ini telah dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences di Amerika Serikat.
Awalnya, para ilmuwan mengekstrak sebuah inti sel dari organ tubuh tikus mati dan mencangkokkannya ke dalam telur tikus lain yang masih hidup. Metode ini ternyata melahirkan tikus klon.
"Teknologi transfer nukleus yang baru dikembangkan ini amat meningkatkan peluang untuk membangkitkan kembali binatang yang sudah punah," kata tim riset yang dipimpin oleh Teruhiko Wakayama dalam keterangan tertulisnya.
Yang lebih menarik, tikus klon ini juga bisa bereproduksi dengan tikus betina. Tapi, para periset mengatakan masih banyak tantangan yang menghadang dalam mewujudkan impian itu. Salah satu kendala terbesar adalah mereka harus bisa mengawinkannya dengan binatang yang masih hidup.
Untuk membangkitkan mammoth, misalnya, para ilmuwan harus mencari jalan untuk menanamkan inti sel mammoth ke dalam sel telur gajah dan menanamkan janin yang terbentuk ke dalam uterus gajah. Gajah dipilih sebagai induk pengganti karena satwa itu adalah kerabat modern terdekat dari mammoth, mamalia besar berbulu mirip dengan gajah yang telah punah pada zaman es.
TJANDRA DEWI | AFP