Efikasi Vaksin Sinovac Setelah 6 Bulan, Relawan Tes Darah Lagi Pekan Depan
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Senin, 15 Maret 2021 09:04 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Tim riset vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) akan mulai mengambil sampel darah lagi dari para relawan peserta uji klinis vaksin pekan depan. Tim memerlukan waktu selama dua bulan untuk pengambilan sampel darah yang keempat kalinya itu.
“Setelah selesai dan dianalisis, laporannya dibuat Mei atau Juni nanti,” kata Manajer tim riset Eddy Fadlyana menerangkan, Ahad 14 Maret 2021.
Pengambilan sampel darah dari 1600-an relawan itu untuk mengetahui efektivitas dan keampuhan vaksin Sinovac enam bulan berselang sejak seluruh relawan menerima suntikan dosis yang pertama. Vaksin itu atas izin darurat Badan Pengawasan Obat dan Makanan kini tengah dipakai untuk imunisasi massal Covid-19.
Dari hasil tes darah sebelumnya, efikasi atau keampuhan vaksin Sinovac diklaim 65,3 persen dalam uji di Bandung. Ini sudah cukup untuk melampaui syarat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan efikasi di atas 50 persen untuk penggunaan darurat.
Seiring dengan pengambilan sampel darah itu, tim juga akan mengumumkan relawan mana saja yang masuk kelompok penerima vaksin dan plasebo. Bagi relawan kelompok plasebo, kata Eddy, tim akan memberikan imunisasi vaksin sebanyak dua kali.
“Penyuntikannya di lokasi vaksinasi riset,” ujarnya. Lokasinya tersebar di enam Puskesmas, Rumah Sakit Pendidikan Unpad dan Balai Kesehatan Unpad.
Khusus bagi kelompok relawan penerima vaksin, tim akan menawarkan perpanjangan riset selama enam bulan ke depan. Tujuannya, untuk mengetahui tingkat antibodi setelah dua kali penyuntikan. “Juga untuk mengetahui apakah perlu booster (suntikan vaksin) lagi,” kata Eddy.
Baca juga:
Diminta WHO, Uji Vaksin Sinovac di Bandung Diperpanjang 6 Bulan Lagi
Untuk riset lanjutan ini relawan hanya berasal dari dari peserta uji vaksin, bukan rekrutan orang baru. Tim mengantisipasi jika tidak semua relawan bersedia ikut riset lanjutan vaksin Sinovac. “Enggak apa-apa, berjalan sesuai relawan yang ada saja,” ujar Eddy.