Vaksin AstraZeneca dan Pembekuan Darah, Eijkman Pantau Kasus di Eropa

Selasa, 16 Maret 2021 19:51 WIB

Sebuah jarum suntik berisikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan diuji coba pada manusia di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh para peneliti Universitas Oxford. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 AstraZeneca dilaporkan memunculkan gejala baru berupa pembekuan darah. Kasus tersebut ditemukan di beberapa negara di Eropa dan bahkan satu orang meninggal karenanya--usai vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca--di Denmark. Dampaknya, banyak negara memutuskan menunda penggunaan vaksin tersebut.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan, ikut memantau perkembangan tersebut melalui beberapa pemberitaan internasional. “Itu semua terjadi di luar negeri ya, sampai saat ini beberapa negara juga menunda sementara penggunaannya,” ujar dia melalui sambungan telepon, Selasa sore, 16 Maret 2021.

Negara-negara tersebut menunda sementara untuk mengumpulkan informasi lebih lengkap tentang kejadian itu. "Apakah memang vaksin itu ada hubungannya dengan gejala tersebut atau tidak,” kata Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Banyak negara di Eropa telah memutuskan menunda penggunaan vaksin AstraZeneca sekalipun belum bisa dipastikan apakah kematian di Denmark itu akibat efek samping vaksin. Menurut Badan Obat-obatan Denmark, yang terjadi pada satu warganya itu, seorang perempuan berusia 60 tahun, sangat tidak biasa: jumlah trombosit dan gumpalan darah yang rendah di pembuluh darah kecil dan besar.

Terpisah, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menyatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan harus melakukan evaluasi. Dia juga setuju Indonesia ikut menunda vaksinasi menggunakan AstraZeneca.

Advertising
Advertising

Guru Besar dari Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom, menerangkan vaksin AstraZeneca dikembangkan dengan menggunakan platform mRNA. Saat disuntikan, mRNA seharusnya membentuk protein spike, selanjutnya vaksin akan merangsang antibodi terhadap spike.

Baca juga:
Terungkap, Kenapa Pasien Parah Covid-19 Alami Pembekuan Darah

Apa yang terjadi dengan vaksin AstraZeneca, Nidom menduga, mRNA membentuk protein lain (bukan protein spike) terutama pada penderita autoimun. “Sehingga terbentuk suatu protein immune thrombocitopenia yang akan membentuk platelet darah yang menyebabkan trombis atau penyumbatan darah,” katanya.

Berita terkait

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

3 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

6 hari lalu

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

Pengamat politik Unair sebut sengketa pilpres bisa diterima jika berdasarkan bukti hukum di persidangan. Bagaimana jika sarat tekanan politik?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

11 hari lalu

5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

sebanyak lima bidang keilmuan Unair menempati posisi 300 hingga 200 dunia. Posisi ini sekaligus menjadikan lima bidang keilmuan itu sebagai peringkat

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

11 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

24 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

25 hari lalu

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

Video bersama antara Safrina dan korban plagiarisme yang dilakukannya, yang beredar pada 28 Maret 2024, banyak dipertanyakan. Ini klarifikasi Unair.

Baca Selengkapnya

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

26 hari lalu

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi dari Unair telah dilayangkan.

Baca Selengkapnya

Alasan Penting Digitalisasi Zakat, Demi Kepastian Penerima Sampai Pencegahan Fraud

27 hari lalu

Alasan Penting Digitalisasi Zakat, Demi Kepastian Penerima Sampai Pencegahan Fraud

Digitalisasi sistem zakat diterapkan untuk mencegah kecurangan pengelolaan.

Baca Selengkapnya

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

29 hari lalu

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

Safrina mahasiswa Unair viral di medsos karena plagiarisme tugas mata kuliah mingguan.

Baca Selengkapnya