Uji Antibodi Mandiri Usai Vaksinasi Tidak Disarankan, Ini Kata Guru Besar Unair

Rabu, 17 Maret 2021 14:29 WIB

Petugas melakukan pemeriksaan awal terhadap masyarakat yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di kawasan Ubud, Gianyar, Bali, Selasa, 16 Maret 2021. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis tidak disarankan untuk menguji antibodi secara mandiri.

Baca:
Tercepat, Eijkman Serahkan Bibit Vaksin Merah Putih ke Bio Farma Akhir Maret

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan, pengujian antibodi secara mandiri tidak disarankan karena bisa menimbulkan kebingungan dan keraguan.

“Karena bagi yang tidak memahami arti pengujian antibodi ini, akan menimbulkan kebingungan dan keraguan," ujar dia dalam konferensi pers di YouTube Kemenkes, Selasa, 16 Maret 2021.

Menurut Nadia yang menjadi pengujian menentukan imunogenitas yang timbul dari pemberian vaksinasi adalah dengan pemeriksaan yang disebut uji netralisasi. Pengujian itu tidak mudah dilakukan dan disebut sangat berisiko, karena menggunakan virus yang hidup.

Advertising
Advertising

“Uji netralisasi ini menjadi gold standar untuk menentukan imunogenitas dan hanya bisa dilakukan di laboratorium yang terbatas,” tutur Nadia.

Menanggapai hal itu, dihubungi terpisah, Guru Besar dari Universitas Airlangga Chairul Anwar Nidom mempertanyakan imbauan tersebut. “Kok bisa? Di peternakan, terutama peternakan ayam, selalu dilakukan uji daya protektif terhadap virus yang dituju,” kata dia saat dihubungi, Rabu pagi.

Menurut profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu, imbauan tersebut seyogyanya tidak perlu disampaikan oleh Kemenkes. Untuk tahu hasil vaksinasi, katanya, adalah hak yang divaksin, dengan tujuan apakah titer antibodi dari vaksinasi sudah cukup atau kurang terbentuk.

Jika sudah cukup, Nidom menambahkan, artinya vaksin bisa melakukan hal lain untuk menangkal Covid-19. Sebaliknya kalau kurang, vaksinasi perlu diulang. Pengujian titer antibodi setelah divaksin adalah hal yang biasa, khususnya di peternakan ayam.

“Masa ini vaksinasi Covid-19 yang bersifat massal diimbau untuk tidak dilakukan pengujian antibodi. Ini bisa menimbulkan sangkaan yang tidak sehat di masyarakat,” kata Nidom yang juga ketua tim riset Laboratorium Profesor Nidom Foundation (PNF).

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

3 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

3 hari lalu

Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

Simak tips lolos UTBK SNBT 2024 di sini.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

4 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

4 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Unair Buka Pendaftaran 4 Jalur Seleksi Mandiri: Jadwal Lengkap, Syarat dan Biayanya

5 hari lalu

Unair Buka Pendaftaran 4 Jalur Seleksi Mandiri: Jadwal Lengkap, Syarat dan Biayanya

Universitas Airlangga buka Seleksi Mandiri, yang terdiri dari empat jalur yaitu Mandiri Prestasi, Mandiri UTBK, Mandiri Ujian Tulis, Mandiri Kemitraan Ujian Tulis.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

5 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya