KRI Nanggala-402 dan Bencana Kapal Selam Terparah di Dunia

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Minggu, 25 April 2021 15:44 WIB

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2021. Terdapat 53 awak di dalam Kapal Selam tersebut. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 awak minggu ini menempatkan insiden tersebut di antara beberapa bencana kapal selam terburuk dalam sejarah.

Kapal selam bertenaga diesel Indonesia KRI Nanggala-402 menghilang selama latihan Rabu, 21 April 2021. Tim pencarian dan penyelamatan dari Indonesia dan internasional telah mati-matian mencari kapal selam tersebut selama berhari-hari dengan harapan dapat menemukannya dan menyelamatkan awaknya.

Apa yang ditemukan tampaknya menjadi bukti skenario terburuk. Tim SAR menemukan barang-barang, seperti sajadah, botol minyak, bagian dari pipa pendingin, dan komponen torpedo yang diyakini berasal dari kapal selam itu. Barang-barang ini hanya akan berada di dalam air jika kapal selam itu pecah.

Bersama dengan minyak licin, tanda kemungkinan pecahnya tangki bahan bakar yang ditemukan di awal pencarian di dekat titik penyelaman terakhir kapal selam itu, puing-puing tersebut adalah bukti kapal selam telah tenggelam, kata TN Angkatan Laut.

"Dengan bukti otentik yang kami temukan diyakini berasal dari kapal selam, kami sekarang telah beralih dari fase 'sub miss' ke 'sub sunk'," kata Panglima TNI AL Yudo Margono pada konferensi pers, Sabtu.

Advertising
Advertising

Saat ini kapal selam tersebut kemungkinan telah kehabisan oksigen, karena hanya dilengkapi dengan sekitar pasokan udara 72 jam, menurut militer Indonesia.

Angkatan Laut Indonesia mengatakan bahwa kapal selam tersebut, kapal seberat 1.400 ton yang dibuat oleh Jerman pada akhir 1970-an dan direnovasi kembali pada tahun 2012, mungkin telah tenggelam hingga kedalaman lebih dari 2.000 kaki (600 meter), membuat kapal tersebut kemungkinan besar telah melewati titik di mana lambung kapal dapat menahan tekanan air yang menghancurkan di sekitarnya.

Bryan Clark, mantan perwira kapal selam Angkatan Laut AS dan ahli pertahanan di Institut Hudson, mengatakan kepada Business Insider "jika kapal selam diesel kecil seperti kapal Indonesia ini tenggelam di kedalaman air 2.000 kaki (600 meter), itu tidak mungkin untuk bertahan."

Karena KRI Nanggala 402 belum ditemukan, masih belum jelas apa yang sebenarnya terjadi pada kapal selam tersebut, namun jika kapal tersebut benar-benar tenggelam dengan membawa 53 penumpang, maka akan menempatkan tragedi mengerikan ini di antara beberapa bencana kapal selam terparah.

Berikut bencana kapal selam terparah.

ARA San Juan

Pada 15 November 2017, kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut Argentina ARA San Juan menghilang saat berpatroli dengan 44 awak di dalamnya. Angkatan laut kemudian menyatakan bahwa suara aneh yang terdeteksi tak lama setelah transmisi terakhir kapal selam itu "konsisten dengan ledakan". Kapal selam itu akhirnya ditemukan setahun kemudian di kedalaman 3.000 kaki (900 meter) di Atlantik Selatan.

361

Pada tahun 2003, kapal selam diesel-listrik Cina dengan nomor lambung 361 mengalami kerusakan mekanis yang serius selama latihan yang menyebabkan kematian 70 pelaut. Awaknya disebut mati lemas, meskipun detailnya terbatas.

K-141 Kursk

Pada 12 Agustus 2000, kapal selam bertenaga nuklir Rusia K-141 Kursk menghilang di Laut Barents. Otoritas Rusia kemudian menyatakan kapal itu tenggelam setelah sebuah torpedo di dalamnya meledak secara tak terduga. Ledakan pertama kemudian memicu ledakan beberapa hulu ledak lainnya. Kapal angkatan laut Rusia itu tenggelam dengan 118 pelaut di dalamnya. Meskipun 23 pelaut Rusia diyakini selamat dari bencana awal, angkatan laut Rusia tidak dapat menyelamatkan mereka dengan tepat waktu.

K-278 Komsomolets

Pada tanggal 7 April 1989, kapal selam serang bertenaga nuklir Soviet K-278 Komsomolets tenggelam di Laut Norwegia setelah kebakaran dahsyat terjadi. 42 dari 69 awak kapal selam tewas dalam kecelakaan ini. Beberapa tewas di atas kapal. Awak lain yang berhasil keluar meninggal karena terpapar air dingin sebelum mereka bisa diselamatkan.

K-8

Pada 8 April 1970, kebakaran melumpuhkan kapal selam bertenaga nuklir Soviet K-8, memaksa 52 awak kapal meninggalkan kapal tersebut. Ketika sebuah kapal penyelamat tiba di tempat kejadian, para kru kembali ke kapal selam itu, tetapi ketika kapal sedang ditarik di Teluk Biscay, kapal itu tenggelam di lautan yang ganas dengan semua awak hilang.

Eurydice

Pada 4 Maret 1970, kapal selam diesel-listrik Prancis hilang di Mediterania saat menyelam di Cape Camarot. Kementerian pertahanan Prancis menilai bahwa kapal itu tenggelam bersama 57 awaknya setelah menerima laporan adanya ledakan. Bahan bakar dan puing-puing lainnya ditemukan mengambang di permukaan.

USS Scorpion

Kapal selam bertenaga nuklir Amerika USS Scorpion secara misterius menghilang di Samudera Atlantik bersama 99 pelaut pada tanggal 22 Mei 1968. Tidak ada yang tahu persis apa yang terjadi pada Scorpion. Kapal itu ditemukan lima bulan kemudian pada lokasi 400 mil barat daya Azores pada kedalaman 10.000 kaki (3.000 meter). Scorpion adalah salah satu dari empat kapal selam yang hilang secara aneh pada tahun 1968.

K-129

Pada 8 Maret 1968, kapal selam rudal balistik diesel-listrik Soviet tenggelam di Samudra Pasifik dengan 98 pelaut di dalamnya. AS menemukan kapal selam itu enam tahun kemudian pada kedalaman 16.000 kaki (4.800 meter) dan secara diam-diam menemukan bagian kapal tersebut.

Minerve

Pada 27 Januari 1968, kapal selam diesel-listrik Prancis Minerve dan 52 awaknya menghilang dalam cuaca buruk saat kembali ke pelabuhan. Kapal selam itu ditemukan pada 2019 di lepas pantai kota pelabuhan Toulon Prancis pada kedalaman 7.800 kaki (2.300 meter).

INS Dakar

Hanya beberapa hari sebelum tenggelamnya Minerve, kapal selam diesel-listrik Israel INS Dakar secara misterius tenggelam di Mediterania, mengakibatkan kematian 69 pelaut. Kapal selam Israel ditemukan pada tahun 1999 pada kedalaman 9.500 kaki (2.800 meter), tetapi penyebab pasti dari bencana tersebut masih belum diketahui.

USS Thresher

Pada tanggal 10 April 1963, Angkatan Laut AS mengalami bencana kapal selam yang paling dahsyat ketika kapal selam bertenaga nuklir USS Thresher tenggelam di Samudera Atlantik dan meledak. Semua 129 personel Amerika di dalamnya tewas dalam kecelakaan mematikan itu.

Sumber: BUSINESS INSIDER

Baca:
Peneliti Ini Sebut Lambung Kapal Selam KRI Nanggala Pernah Dilepas, tapi ...

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

19 jam lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

2 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

5 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

13 hari lalu

Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

23 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

23 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

31 hari lalu

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian korban hilang dalam kejadian longsor ini terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta Tim SAR Gabungan.

Baca Selengkapnya

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Cirarab, Tim SAR Temukan 1 Korban Tenggelam

44 hari lalu

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Cirarab, Tim SAR Temukan 1 Korban Tenggelam

Korban tenggelam Achmad Supryadi dan anaknya Kaira Juliani Salma (3) diduga terpeleset dan terbawa arus sungai.

Baca Selengkapnya

Dua Jembatan Putus, Pencarian 3 Korban Banjir Bandang di Nagari Ganting Mudiak Terkendala

48 hari lalu

Dua Jembatan Putus, Pencarian 3 Korban Banjir Bandang di Nagari Ganting Mudiak Terkendala

Tim SAR di lapangan terus menelusuri wilayah yang diduga ada korban banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Akhirnya Temukan 2 Jasad Anak yang Hanyut di Kali Mampang

58 hari lalu

Tim SAR Akhirnya Temukan 2 Jasad Anak yang Hanyut di Kali Mampang

Dua anak tersebut hanyut di Kali Mampang saat bermain-main dan mandi di kali tersebut. Lalu ada yang terseret arus.

Baca Selengkapnya