Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Ini Sebut Lambung Kapal Selam KRI Nanggala Pernah Dilepas, tapi ...

Reporter

image-gnews
Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari Batch Pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Keberhasilan pembangunan Kapal Selam Alugoro menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. Foto : PT PAL
Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari Batch Pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Keberhasilan pembangunan Kapal Selam Alugoro menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. Foto : PT PAL
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Selam KRI Nanggala-402 masih sangat layak beroperasi. Keyakinan ini disampaikan Teguh Muttaqie dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Teguh adalah peneliti di Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan yang juga mengambil program doktor bidang kapal selam di Korea Selatan. 

"Kapal itu sudah direfurbish (diperbarui) pada 2012 lalu," kata Teguh saat dihubungi, Sabtu malam, 24 April 2021. 

Teguh menuturkan sistem dan teknologi di KRI Nanggala diperbarui di Korea Selatan. Prosesnya menuntut bagian lambung kapal selam yang bertekanan (pressure hull) dilepas dan kemudian dipasang kembali.

Pada proses pemasangan kembali itu mungkin tak menghasilkan kondisi yang sama seperti saat kapal selam itu baru datang dari Jerman pada 1981 lalu, tapi Teguh meyakini kondisi KRI Nanggala tetap layak. Alasannya, semua sistem telah diperbarui.

"Selain itu, sebelum diserah-terimakan kapal juga telah diuji coba penyesuaian komponen untuk beradaptasi saat dioperasikan," katanya menerangkan.

Uji coba dengan cara KRI Nanggala direndam di laut dengan kondisi normal berkisar 200-300 meter. Adapun daya selam pada mode tempur KRI Nanggala disebutkannya bisa mencapai 2,5 kali kedalaman batas normal. Artinya, KRI Nanggala-402 bisa menyelam hingga kedalaman 500-600 meter.

Melihat kondisi KRI Nanggala selama ini pula, Teguh menilai sangat kecil potensi kerusakan. Apalagi, dia menambahkan, nakhoda kapal selam memiliki spesifikasi orang yang taat prosedur.

"Kalau saya lihat sebenarnya human error sangat kecil yang bisa menyebabkan kapal itu tenggelam. Sampai sekarang saya juga masih bertanya-tanya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2021. Terdapat 53 awak di dalam Kapal Selam tersebut. ANTARA/M Risyal Hidayat

Berbeda halnya dengan potensi kegagalan operasi. Teguh menyebut saat pendistribusian arus listrik di kapal. Dia menerangkan awal pengoperasian kapal tersebut digerakkan menggunakan baterai yang memiliki arus listrik searah (DC) yang harus diubah menjadi arus bolak balik (AC).

"Kegagalan pengubahan distribusi aliran listrik ini bisa terjadi meski kemungkinannya juga kecil," katanya.

TNI Angkatan Laut telah menetapkan status kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi subsunk atau tenggelam pada Sabtu sore. Penetapan status itu setelah ditemukannya beberapa benda yang diyakini berasal dari lambung kapal selam itu. Benda-benda itu, di antaranya pelurus tabung torpedo, diyakini  tidak akan terangkat ke luar kapal apabila tidak ada tekanan dari dalam atau terjadi keretakan.

Baca juga:
Pertempuran Sesungguhnya Awak Kapal Selam: Pasokan Oksigen

CATATAN:

Artikel ini telah diubah pada Minggu 25 April 2021, pukul 10.10 WIB. Kekeliruan diperbaiki dalam menyebut nama lain dari lambung bertekanan, sumber listrik searah (DC) yang digunakan, dan penulisan nama narasumber. Terima kasih.   

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

2 hari lalu

Frigate kelas Maestrale (F 57)) milik AL Italia berlayar dengan kecepatan tinggi, selama Operasi militer. Frigat kelas ini memilki panjang 123 meter, kecepatan maksimum 33 knot, Jangkauan 6000 mil laut dengan kecepatan 15 knot, dengan persenjataan rudal anti-kapal TESEO Mk-2, 2  533 mm tabung torpedo; 2  324 mm tabung torpedo rangkap tiga dengan torpedo Mk-46 Mod.2 Foto: JIM HAMPSHIRE-Dodmedia.osd.mil/Wikipedia
Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air


Mengenal Keunikan dan Sejarah Chuseok Thanksgiving Ala Korea

3 hari lalu

Chuseok di Korea Selatan. Foto: kimcmarket
Mengenal Keunikan dan Sejarah Chuseok Thanksgiving Ala Korea

Secara historis, Chuseok telah dirayakan oleh masyarakat Korea selama berabad-abad.


KSAL Ingin Buat Kekuatan Kapal Selam Indonesia Disegani

6 hari lalu

Kapal selam KRI Cakra-401 muncul (buoyancy force) ke permukaaan air saat atraksi pada peringatan HUT Ke-79 TNI Angkatan Laut yang diabadikan dari KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, di Perairan Teluk Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dalam rangkaian peringatan tersebut TNI AL menampilkan berbagai atraksi kemampuan prajurit dalam menggunakan alutsista dan pemberian penghargaan terhadap KRI dan satuan teladan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
KSAL Ingin Buat Kekuatan Kapal Selam Indonesia Disegani

KSAL ingin kekuatan kapal selam Indonesia menjadi kekuatan yang disegani di kawasan.


Perjalanan Karier Jeon Jong Seo di Dunia Seni Peran

8 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Perjalanan Karier Jeon Jong Seo di Dunia Seni Peran

Jeon Jong Seo Sedang jadi sorotan karena peran barunya di drakor Queen Woo.


Mid-Autumn Festival di Gardens By The Bay Hadirkan Lentera yang Terinspirasi Masa Kecil

9 hari lalu

Mid-Autumn Festival di Gardens By the Bay. (gardensbythebay.com.sg)
Mid-Autumn Festival di Gardens By The Bay Hadirkan Lentera yang Terinspirasi Masa Kecil

Perayaan Mid-Autumn Festival di Gardens By the Bay Festival tahun ini berlangsung mulai tanggal 4 hingga 22 September 2024


Mengenal Golden Child, Grup Korea yang Kini Berlanjut 7 Orang

18 hari lalu

Golden Child. Istimewa
Mengenal Golden Child, Grup Korea yang Kini Berlanjut 7 Orang

Tiga anggota Golden Child, yaitu Bomin, TAG, dan Jibeom hengkang dari grup dan agensi Woollim Entertainment. Golden Child berlanjut tujuh orang


Rosiana Ungkap Derita Kakaknya jadi Korban TPPO Disekap di Myanmar: Penyiksaan 300 Kali, Komunikasi Sulit

30 hari lalu

Konferensi pers Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) bertajuk
Rosiana Ungkap Derita Kakaknya jadi Korban TPPO Disekap di Myanmar: Penyiksaan 300 Kali, Komunikasi Sulit

Yulia Rosiana, keluarga korban TPPO asal Bandung, mengungkapkan kisah tragis yang dialami oleh kakaknya, Wildan Rohdiawan yang disekap di Myanmar.


2 Days & 1 Night: Profil Lee Joon dan Cho Sae Ho, Anggota Baru Variety Show Ini

31 hari lalu

Lee Joon. VIU
2 Days & 1 Night: Profil Lee Joon dan Cho Sae Ho, Anggota Baru Variety Show Ini

Episode perdana 2 Days & 1 Night dengan dua anggota baru ini telah tayang pada 18 Agustus 2024


Turis Thailand Malas Liburan ke Korea, Pilih ke Cina dan Jepang karena Alasan Ini

37 hari lalu

Seoul Land, Gwacheon, Korea Selatan. Instagram.com/@today_seoulland
Turis Thailand Malas Liburan ke Korea, Pilih ke Cina dan Jepang karena Alasan Ini

Sebelum pandemi, Thailand merupakan sumber pengunjung utama ke Korea Selatan karena popularitas K-pop.


Serangan Terbaru Israel ke Khan Younis Gaza Menewaskan 16 Orang

38 hari lalu

Seorang pria menggendong anaknya saat melarikan diri dari Kota Hamad menyusul perintah evakuasi Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 11 Agustus 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Serangan Terbaru Israel ke Khan Younis Gaza Menewaskan 16 Orang

Tenaga medis Palestina mengatakan serangan militer Israel menghantam sejumlah wilayah di Khan Younis pada Senin, 12 Agustus 2024, menewaskan 16 orang