Burung Kowak Jepang dkk, Menjadi Tak Terancam Bukan Berarti Aman

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 April 2021 19:21 WIB

Burung empuloh janggut (Alophoixus bres). Jenis ini termasuk di antara burung di Indonesia yang status keterancamannya meningkat pada tahun ini. Burung Indonesia-Muhammad Meisa.

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jenis burung di Indonesia mengalami penurunan status keterancaman pada tahun ini menurut Daftar Merah Jenis Terancam Punah Badan Konservasi Dunia (IUCN Red List of Threatened Species). Di kelompok ini ada Kowak jepang (Gorsachius goisagi), kepudang-sungu kai (Edolisoma dispar), dan bangau sandang-lawe (Ciconia episcopus).

"Burung-burung itu ditetapkan kini memiliki wilayah persebaran yang relatif luas dengan kondisi populasi yang relatif stabil," kata Achmad Ridha Junaid, Biodiversity Conservation Officer Burung Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.co, Rabu 28 April 2021.

Namun, Ridha menegaskan, berdasarkan IUCN, penurunan kategori keterancaman tidak selalu menandakan terjadi pemulihan populasi suatu jenis di alam. Dalam beberapa kasus, penambahan informasi dalam penentuan kriteria bisa memicu penurunan status keterancaman tersebut.

"Ini seperti yang terjadi pada kowak jepang, kepudang-sungu kai, dan bangau sandang-lawe," kata dia.

Ridha membandingkan dengan burung jenis gajahan tahiti (Numenius tahitiensis) yang mengalami penurunan keterancaman memang karena intensitas perburuan telah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Dia menyebutkan, terdapat tanda-tanda bahwa populasi jenis tersebut mulai pulih di beberapa bagian wilayah jelajahnya.

Advertising
Advertising

Lain lagi dengan burung kepudang jawa (Oriolus cruentus). Status keterancaman jenis ini, Ridha mengungkapkan, diturunkan ke dalam kategori kurang data karena minimnya catatan perjumpaan jenis ini, sehingga dibutuhkan evaluasi yang lebih mendalam lagi untuk status keterancamannya.

Infografis Status Burung Indonesia 2021. Burung Indonesia

"Kini, kepudang jawa menjadi salah satu jenis burung dengan informasi paling minim di Pulau Jawa," kata Ridha.

BirdLife International mencatat, Indonesia merupakan rumah bagi setidaknya 17% jumlah jenis burung yang ada di dunia dan berada di posisi ke-4 dalam kekayaan jenis burung. Tetapi, berdasarkan endemisitasnya, Indonesia berada di posisi pertama yang memiliki jenis burung endemik terbanyak di dunia.

Hingga 2021, jumlah jenis burung endemik di Indonesia tercatat sebanyak 532 dari total jumlah 1.812 jenis yang tercatat hidup di Indonesia pada tahun ini. Peningkatan catatan jumlah jenis endemis terjadi pada 2020, yakni sebanyak 16 jenis. Mereka terdiri dari tujuh jenis baru yang ditemukan di kawasan Wallacea dan sembilan jenis baru lainnya bersumber dari pemecahan taksonomi.

Baca juga:
Jenis Burung di Indonesia Tahun Ini: Bertambah 18, Terancam Hilang 31

Berita terkait

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

7 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

16 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

18 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

21 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

30 hari lalu

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.

Baca Selengkapnya

Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

31 hari lalu

Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

Ada tren menjadikan burung seperti lovebird sebagai parcel atau kado. Davina Veronica menganggap sebagai perampasan hak hidup hewan.

Baca Selengkapnya

Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

33 hari lalu

Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

Hampers lebaran tidak lagi hanya berupa kue-kue lebaran atau kaleng biskuit, tapi juga sepasang lovebird. Bentuk kejahatan terhadap binatang.

Baca Selengkapnya

Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

40 hari lalu

Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.

Baca Selengkapnya

KLHK Jelaskan Ekspor Monyet Ekor Panjang ke Amerika, Sebut Kuota Tahunan Hampir 2 Ribu Ekor

48 hari lalu

KLHK Jelaskan Ekspor Monyet Ekor Panjang ke Amerika, Sebut Kuota Tahunan Hampir 2 Ribu Ekor

Amerika Serikat diserukan untuk berhenti mengimpor monyet ekor panjang dari Indonesia. Sedang disorot CITES AS.

Baca Selengkapnya