Dosen Unpad Temukan Rumput Terbaik untuk Kuda di Pegunungan Bandung

Jumat, 21 Mei 2021 19:48 WIB

Dua ekor kuda dicat rambutnya dengan warna merah di kawasan Taman Cilaki, Bandung, Jawa Barat (14/12). Pengecatan dilakukan agar anak-anak suka dan mau naik kuda. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad), Mansyur, menemukan lima jenis rumput kikuyu terbaik di pegunungan sekitar Bandung, Jawa Barat. Dari hasil risetnya, kandungan protein kikuyu tergolong tinggi, sekitar 18-22 persen, dan total kandungan nutrisi yang tercerna mencapai 65 persen. Terbukti sangat baik untuk ternak kuda.

Mansyur meracik 25 persen rumput kikuyu dengan 75 persen rumput gajah mott atau odot sebagai pakan kuda ternak. Racikan pakan itu, menurutnya, sanggup meningkatkan bobot kuda dan kekebalan tubuh hewan itu. Ahli tanaman pakan ternak itu fokus mengembangkan rumput sebagai pakan ternak potensial.

Sebelumnya, kikuyu dikenal sebagai rumput hasil impor dari Nigeria. Pencarian Mansyur mendapatkan varietas rumput kikuyu lokal di wilayah Jawa Barat.

Riset lalu dilakukannya dengan menggandeng PT Bio Farma. Perusahaan farmasi ini memerlukan serum dari kuda-kuda yang sehat. “Selama titter antibodinya masih tinggi, panen produksi serum dari kuda bisa lebih panjang,” ujarnya di laman Unpad, Kamis 20 Mei 2021.

Sejak 2019 jenis rumput untuk pakan kuda itu ditanamnya pada lahan seluas empat hektare per tahun dari sebelumnya yang sempat mencapai 10 hektare. Kawasan lahan dikelompokkan menjadi beberapa blok.

Advertising
Advertising

Dia mengubah total manajemen penanaman rumput. Caranya seperti mengubah cara penanaman, kesuburan tanah, menggunakan pupuk organik dan kapur, serta mengatur vegetasi. “Orang bilang saya gila karena menanam rumput seperti menanam kentang. Tanahnya saya traktor, lalu dimasukkan pupuk organik dan kapur,” kata Mansyur.

Terbukti metodenya menuai hasil. Setiap petak yang berukuran 100 meter persegi dapat menghasilkan 1,5 ton rumput kikuyu setiap panen. Kunci sukses penanaman dan hasil panen rumput itu menurutnya dari pupuk organik dari kotoran ternak.

Menurutnya, metode tanam rumput kikuyu itu bisa diterapkan di lahan peternakan kuda lainnya, sekaligus menjadi solusi pilihan ketika lahan penggembalaan sudah semakin sempit. “Kalau kita bisa mengoptimalkan peranan hijauan, petani bisa sejahtera, peternakan lebih maju,” kata Mansyur.

Baca juga:
Rahasia di Balik Burung Flamingo yang Senang Berdiri Satu Kaki

Berita terkait

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

21 jam lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

1 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

2 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

3 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

4 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

5 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

5 hari lalu

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

Pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini mengalami gangguan teknis pada hari pertama yang digelar serentak secara nasional pada Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya