Israel Umumkan Patahkan Serangan UUV dan Drone Hamas di Laut

Reporter

Terjemahan

Senin, 24 Mei 2021 18:00 WIB

Seorang tentara Israel menyaksikan sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, seperti yang terlihat dari kapal angkatan laut yang berpatroli di Laut Mediterania di lepas pantai selatan Israel saat pertempuran Israel-Gaza berkecamuk, Rabu, 19 Mei 2021. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan cuma lewat udara, sayap militer Hamas juga mencoba menyerang Israel juga dari laut. Buktinya disodorkan oleh militer Israel, IDF, lewat video pada Senin sepekan lalu.

Sebelum merilis video itu, IDF menyatakan berhasil mematahkan serangan drone bawah laut yang disebut diluncurkan dari Gaza sebelah utara tersebut. Video menunjuk rekaman ledakan yang diklaim dilakukan oleh serangan kapal perang terhadap drone tak lama setelah peluncurannya.

Ada video kedua yang juga dirilis, menunjukkan serangan oleh pesawat tempur Israel ke sebuah mobil putih yang sedang melaju menjauhi lokasi peluncuran drone itu. Disebutkan IDF, di mobil itulah operator drone berada.

IDF menyatakan serangan drone bawah laut berhasil dipatahkan setelah intelijen mendeteksi pergerakannya yang mendekati pantai. Saat drone selam belum jauh meninggalkan pantai, kapal perang Israel membidiknya dan hancur. "Dan sebuah pesawat tempur IDF menyerang operator yang meluncurkan drone itu karena menganggapnya sebagai ancaman," bunyi pernyataan militer Israel.

Hamas diduga telah bertahun-tahun mengembangkan drone laut. Angkatan Laut Israel memperkirakan model yang berhasil dibidiknya pada Senin sepekan lalu adalah unmanned underwater vehicle (UUV) yang menggunakan teknologi GPS dan mampu membawa 30 kilogram bahan peledak.

Advertising
Advertising

Persenjataan jenis ini bisa diarahkan ke target di tengah laut atau di pantai Israel. Tapi IDF tidak merinci apa yang akan ditarget oleh serangan drone tersebut dan hanya mengatakan, "Peluncurannya mengarah ke wilayah laut Israel."

Dugaan terkuat, yang disasar drone pembawa bom Hamas adalah rig di atas ladang gas alam Tamar yang dioperasikan Chevron di perairan selatan Israel. Tamar berlokasi 23 kilometer dari Ashkelon, kota di Israel selatan yang sempat dihujani roket Hamas.

Selama ini roket-roket Hamas memang tak mampu menjangkau Tamar, tapi belakangan rudal udara-ke-udara Phyton 5 Israel telah menembak jatuh setidaknya dua drone yang terbang mengarah sana. Drone ketiga rontok oleh sistem pertahanan udara Iron Dome yang juga melindungi rig tersebut.

Baca juga:
Heboh Nelayan Temukan Drone Bawah Laut, Apa Itu UUV Sea Wing dari Cina?

<!--more-->

Kalau benar, UUV dari Gaza utara adalah percobaan serangan yang keempat. Sebanyak 30 kilogram bahan peledak yang dibawanya mungkin tak sampai menjungkalkan rig itu, tapi cukup untuk memberi kemenangan secara psikologis bagi pejuang Hamas.

Terbukti, sepanjang konflik selama sekitar dua pekan lalu, otoritas Israel meminta Tamar menghentikan operasinya sementara. Meski ditutup, juru bicara Chevron mengatakan operasional perusahaan tetap berjalan di ladang gas Leviathan yang lebih besar di perairan utara Israel.

Sehari sebelum deteksi UUV, Kepala Staf Angkatan Laut Israel Mayor Jenderal Eli Sharvit mengaku berhasil mencegah upaya Hamas menyerang Israel lewat laut dan pantai. Dia mengatakan telah menghancurkan hampir seluruh infrastruktur persenjataan yang dimiliki Hamas dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya sepanjang sepekan sebelumnya.

Termasuk drone laut, Eli mengatakan telah dihancurkan--meski dia mengakui masih ada beberapa yang dimiliki Hamas.

Dalam catatan IDF, ada sebanyak 3.100 roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayahnya sejak saling serang bermula di awal bulan ini. Sebanyak sepuluh warga Israel , termasuk bocah berusia 5 tahun dan remaja 16 tahun, tewas karena serangan roket-roket itu. Ratusan orang cedera.

Di kubu rakyat Palestina, berdasarkan data kementerian kesehatannya, jumlah korban tewas lebih dari 200 orang termasuk belasan anak. Yang terluka lebih dari 1.200 orang.

Hamas dan kelompok Jihad Islam mengkonfirmasi kehilangan 20 orang yang menempati posisi penting dalam organisasi--meski Israel mengklaim angka itu lebih besar, setidaknya sampai 150 dari mereka yang dilabeli sebagai teroris. Sebagai tambahan, IDF mengatakan sebagian kematian di antara warga Palestina dikarenakan roket yang malfungsi, jatuh di wilayah sendiri.

TIMES OF ISRAEL | HAARETZ | ASIA TIMES

Baca juga:
Peneliti di Israel Kembangkan Metode Baru Lacak Operator Drone

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

7 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

7 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

8 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

8 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

9 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

9 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya