Begini Gerhana Bulan Super Blood Moon Malam Ini Patahkan Teori Bumi Datar

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Mei 2021 20:45 WIB

Tim observatorium menyaksikan gerhana bulan total di Observatorium Jokotole IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu, 26 Mei 2021. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan total atau blood moon satu-satunya pada tahun ini telah berlalu. Fenomena yang terjadi pada Rabu 26 Mei 2021 ini semakin istimewa karena gerhana terjadi saat bulan berada pada posisinya yang terdekat dari Bumi atau yang biasa dikenal sebagai supermoon. Itu sebabnya fenomena hari ini juga dikenal sebagai super-blood moon.

Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, pengamatan dari sejumlah balai obersevatorium LAPAN di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan gerhana bulan total dimulai pada pukul 18.11 WIB. Blood moon, karena penampakannya yang kemerahan, mencapai puncaknya pada pukul 18.18 dan berakhir mulai pukul 18.26 WIB.

"Peristiwa gerhana ini sekaligus menunjukkan keteraturan bulan mengitari Bumi sudah bisa diperkirakan secara akurat melalui model-model astronomi yang dibuat," kata Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, lewat live streaming via akun media sosial You Tube LAPAN sepanjang pengamatan gerhana bulan total, Rabu malam ini.

Aspek lainnya dari gerhana bulan total malam ini, Thomas menerangkan, juga berguna untuk edukasi publik. Di antaranya, memahami bahwa Bumi itu bulat dan membantah hoax Bumi datar yang ada di tengah masyarakat. "Ketampakan kelengkungan bayangan gelap pada bulan dari awal sampai puncak terjadinya gerhana menunjukkan Bumi itu bulat," kata dia.

Menurut Thomas, fenomena blood moon juga biasa dimanfatkan untuk pengamatan atmosfer Bumi pasca letusan gunung api secara spesifik. Semakin tua dan gelap cahaya kemerahan yang tampak dari blood moon menunjukkan debu atau abu vulkanik dari gunung api yang dimaksud memenuhi atmosfer di daerah pengamatan. Sebabnya, cahaya matahari yang dipantulkan Bumi dan sampai ke Bulan mengalami banyak pembiasan di atmosfer.

Advertising
Advertising

Pengamatan Gerhana Bulan Total dilaksanakan di Kantor Balai Pengelola Observatorium Nasional, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 16.30 WITA - selesai. YOUTUBE/Lapan Kupang

"Saat Gunung Tambora meletus pada 1815 silam, misalnya. Gerhana bulan yang tampak setelahnya tampak gelap," kata dia sambil membandingkan, "Jadi kalau blood moon sekarang kelihatan merah terang menunjukkan atmosfer Bumi lebih bersih."

Pengamatan yang dilakukan LAPAN dari beberapa daerah di Indonesia mampu menunjukkan fenomena gerhana bulan total dengan cukup jelas. Hanya Balai LAPAN di Biak, Papua, yang sejatinya memiliki keistimewaan bisa menyaksikan proses gerhana secara utuh justru terganggu tutupan awan dan hujan gerimis.

Gerhana bulan total atau blood moon sudah bisa dipastikan baru akan terjadi lagi pada Mei tahun depan.

Baca juga:
Berlangsung 5 Jam, Puncak Gerhana Bulan Super Blood Moon Hanya 14,5 Menit

Berita terkait

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

13 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

20 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

38 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

42 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

43 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

43 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

44 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

44 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

47 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya