Ganasnya Virus Covid-19 India Terbukti di Cilacap, Menular 3 Kali Lebih Cepat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Mei 2021 06:52 WIB

Kerabat yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berduka atas seorang pria, yang meninggal karena penyakit Covid-19, di sebuah krematorium di New Delhi, India, 21 April 2021. [REUTERS / Adnan Abidi]

TEMPO.CO, Jakarta - Varian baru SARS-CoV-2 yang ditemukan di Indonesia memiliki laju penularan hingga lebih dari 3 kali lipat dibandingkan virus serupa yang sudah lebih dulu ada. SARS-CoV-2 adalah virus corona penyebab Covid-19, diketahui menyebar pertama kali di Wuhan, Cina, pada akhir 2019.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa penularan berat Covid-19 bisa dihindari jika laju penularan yang ditemukan di lapangan sebesar 0,9 atau paling tinggi setara dengan varian awal. Tapi yang ditemukan, laju penularan infeksi virus tersebut sekitar 3,35 kali lipat.

Dante mengungkap hasil analisis berdasarkan pengamatan atas kasus yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah, tersebut dalam rapat kerja di DPR RI, Kamis 27 Mei 2021. Kasus itu berawal dari karantina kesehatan yang dilakukan terhadap 20 anak buah kapal (ABK) saat berlabuh usai melakukan perjalanan dari India--negara yang sedang dilanda gelombang baru penularan Covid-19 yang parah.

Pemeriksaan screening genomik dari 20 ABK ternyata berujung 14 kasus mutasi virus yang menular pada 31 tenaga kesehatan. Padahal, Dante menambahkan, tenaga kesehatan saat kontak dengan ABK sudah mengenakan alat pelindung diri (APD).

"Ini memperlihatkan bagaimana agresifnya penularan dari virus yang masuk dalam klasifikasi Variant of Concern (VoC) WHO kepada orang lain," katanya merujuk kepada SARS-CoV-2 varian B. 1617 yang diketahui pertama menyebar di India.

Advertising
Advertising

Varian tersebut belum lama ini memang telah ditetapkan WHO bergabung bersama varian yang pertama diketahui menyebar di Inggris (B.1.1.7), Afrika Selatan (B.1.351), dan Brasil (P.1) sebagai variant of concern. Mereka dianggap lebih mengancam, yang umumnya didefinisikan sebagai sebuah turunan virus baru yang bermutasi menjadi lebih menular, lebih mematikan, dan lebih resisten terhadap vaksin dan pengobatan yang ada.

Dari 31 kasus penularan yang dialami tenaga kesehatan, pelacakan berlanjut ke anggota keluarga dan kembali ditemukan 12 kasus penularan lainnya. Lalu, dari 12 kasus itu, pelacakan lanjutan kembali menemukan enam kasus kontak penularan tambahan.

Dante mengatakan, semua SARS-CoV-2 secara kecerdasan biologis memang membuat perubahan untuk bermutasi supaya mereka tetap bisa hidup. Namun pemerintah Indonesia harus membuat gerakan antisipasi supaya perubahan secara endogen itu tidak berpengaruh pada penyebaran kasus infeksi.

"Peningkatan kasus adalah kombinasi mobilisasi penduduk dan perubahan pola varian kasus secara mutasi," katanya.

Dante mengatakan Kementerian Kesehatan sedang meningkatkan aktivitas surveilans genomik untuk mendeteksi dini mutasi virus. Sampai saat ini, sudah diperiksa sebanyak 1.744 sampel di seluruh Indonesia--hasil dari kewajiban setiap daerah mengumpulkan lima sampai sepuluh sampel setiap pekan.

Dari hasil evaluasi hingga kini, ada 54 kasus mutasi virus Covid-19 yang terjadi di Indonesia, terdiri dari 35 kasus di antaranya adalah varian yang mencemaskan dan berasal dari luar Indonesia. Sisanya, 19 kasus, tidak ada kontak dari luar Indonesia. "Artinya bahwa sudah ada penyebaran kontaminasi lokal di Indonesia untuk variant of concern yang terjadi secara mutasi," kata Dante.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANTARA

Baca juga:
Studi: Dosis Lengkap Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Atasi Virus Covid-19 India

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

5 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya