BMKG Pantau Kerumunan Gempa Masih Terjadi di Danau Toba

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Mei 2021 13:22 WIB

Ilustrasi gempa. abcnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan seismograf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat aktivitas kerumunan gempa atau swarm di kawasan Danau Toba atau Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sejak Januari lalu masih berlanjut hingga bulan ini. Kerumunan gempa adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil, kedalaman dangkal, namun sering di wilayah sangat lokal.

Sejauh ini BMKG belum bisa memastikan pemicu aktivitas gempa itu. "Kalau dari posisi sebaran gempanya, bukan Sesar Sumatera. Masih kami teliti lebih detil penyebabnya kerumunan gempa ini," kata Dimas Sianipar, staf BMKG yang sedang menempuh pendidikan di TIGP Earth System Sciences, Academia Sinica & National Central University, Taiwan, lewat akun media sosialnya, Senin 24 Mei 2021.

Aktivitas terkini dari swarm earthquake Samosir terekam jaringan seimograf BMKG di antaranya pada 24 Mei lalu. Saat itu kekuatannya dicatat memiliki Magnitudo 2,3 dan seperti kebanyakan aktivitas gempa sebelumnya, guncangannya tak cukup untuk bisa dirasakan masyarakat.

Meski tak banyak yang bisa dirasakan, Dimas menegaskan penelitian pemicu tetap dilakukan. "Mitigasi bencana memang harus terus kita suarakan," katanya sambil menambahkan, pemantauan yang lebih rinci dilakukan oleh BBMKG Wil-1 Medan (PGR-I) bersama UPT BMKG di Sumatera Bagian Utara.

Sebelumnya, BMKG melaporkan kalau sepanjang 23 Januari - 20 April tahun ini sudah tercatat sebanyak 63 kali gempa lemah di Samosir. Magnitudo terkuat sebesar 3,9 yang terjadi pada 15 Maret 2021 dengan kedalaman 5 kilometer. Sedang yang terlemah terekam 0,8 M dengan kedalaman 2 kilometer pada 19 April lalu.

Advertising
Advertising

BMKG saat itu juga telah mengimbau masyarakat di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, tidak panik dan khawatir dengan fenomena kerumunan gempa yang terdeteksi sedang terjadi. Menurut BMKG, kerumunan gempa pernah terjadi beberapa kali, di antaranya di Klangon, Madiun, Jawa Timur, pada Juni 2015; Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Desember 2015; dan Mamasa, Sulawesi Barat saat November 2018.

Pada beberapa kasus gempa kerumunan, kerumunan gempa banyak terjadi karena proses-proses kegunungapian atau vulkanik. Hanya sedikit, menurut BMKG, yang diakibatkan oleh aktivitas tektonik murni. Belum jelas pula apakah swarm di Samosir ini dipicu aktivitas vulkanik gunung purba yang letusannya telah menghasilkan Danau Toba, danau kaldera terbesar di dunia tersebut.

Baca juga:
BMKG dan Kominfo Telusuri SMS 'Ngaco' Peringatan Dini Tsunami 4 Juni

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

14 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

15 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

21 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

23 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya