Teknik Terbaru, Vaksin DNA Efektif Lindungi Hamster Suriah dari Covid-19

Sabtu, 29 Mei 2021 20:21 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini bergantung pada untaian mRNA untuk mengajarkan sistem kekebalan tubuh manusia dalam mengenali SARS-CoV-2. Teknik ini baru pertama dikembangkan dan yang terbaru lagi, para peneliti melaporkan keberhasilan pengembangan vaksin menggunakan untaian DNA yang mengkodekan protein paku virus corona tersebut.

Dikutip dari Medical Xpress, Kamis 27 Mei 2021, vaksin tersebut dikembangkan oleh Shih-Jen Liu dan Hsin-Wei Chen dari National Health Research Institutes, Taiwan. Dalam publikasi penelitian di jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases, keduanya menyatakan bahwa vaksin DNA bersifat stabil secara termal yang tidak memerlukan rantai dingin distribusinya. “Dan dapat menginduksi titer antibodi penetralisir tingkat tinggi yang tahan lama terhadap SARS-CoV-2,” katanya.

Vaksin mRNA dan DNA menggunakan material genetik untuk mengkodekan bagian-bagian dari virus yang ditarget untuk tujuan memicu respons kekebalan tubuh. Kekebalan vaksin DNA adalah bisa lebih cepat diproduksi dengan ongkos dan proses distribusi yang lebih murah. Uji klinis terbaru mengindikasikan teknik vaksin ini aman dan efektif dalam melawan infeksi termasuk HIV-1, virus Zika, virus Ebola dan virus influenza.

Kelemahannya adalah saat injeksi ke sel-sel. Liu dan Chen lalu membuat proses elektroporasi dalam injeksi vaksin DNA untuk mengatasi hambatan itu. Hasilnya, tikus dan hamster yang diimunisasi mampu mengembangkan antibodi yang tahan lama terhadap infeksi SARS-CoV-2.

Kadar antibodi pada tikus dan hamster yang diujicobakan itu memuncak delapan minggu setelah imunisasi, dan tetap relatif tinggi pada minggu ke-20. Hamster yang menerima dua kali imunisasi dengan interval tiga minggu lalu dibuat terpapar Covid-19 setelah tujuh minggu. Hasilnya, hewan itu tetap terlindungi. Tidak ada pula gejala kehilangan berat badan dan RNA virus di paru-paru lebih sedikit dibandingkan pada hewan yang tidak diimunisasi.

Advertising
Advertising

"Vaksin DNA memberikan kemanjuran perlindungan terhadap infeksi SARS-CoV-2 pada hamster Suriah, model hewan yang bisa terinfeksi Covid-19 parah,” kata para peneliti.

MEDICAL XPRESS | PLOS NEGLECTED TROPICAL

Baca juga:
Vaksin Covid-19, Begini Pakar di Cina Menilai Teknik mRNA ala Amerika

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya