Koin Menempel di Bekas Suntikan Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Para Ahli

Reporter

Antara

Senin, 31 Mei 2021 06:16 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm menegaskan tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin Covid-19. Eric Palm termasuk di antara sejumlah kalangan yang menanggapi maraknya video koin logam yang dapat dengan mudah menempel di bekas suntikan vaksin itu.

Dia menjelaskan koin dapat dengan mudah menempel di kulit karena ada minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut. "Koin, bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil," kata Palm sebagaimana dilansir dari laporan BBC, akhir pekan lalu.

Kalaupun menyuntikkan partikel magnetis, ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel dengan kadar yang sangat rendah. "Sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda," katanya menambahkan.

Peneliti vaksin sekaligus profesor perkembangan biologi dan sel di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Thomas Hope, menyebutkan Vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air dan bahan kimia yang menjaga pH atau derajat keasaman. Sehingga, tidak ada bahan apapun yang dapat berinteraksi dengan magnet.

Menurut lembar fakta yang disediakan oleh otoritas kesehatan di Amerika Serikat dan Kanada, vaksin Covid-19 yang tersedia (Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson atau AstraZeneca) tidak ada yang mencantumkan bahan berbasis logam. Otoritas itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, menegaskan di laman resminya bahwa tidak ada 'pelacak' dalam vaksin.

Advertising
Advertising

Video-video itu mengingatkan kepada teori konspirasi yang sudah beredar setahun lalu yang mengatakan wabah Covid-19 sengaja direncanakan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan. Sebuah survei oleh Pew Research Center, sebuah institusi riset berbasis di Washington, menemukan sebanyak 71 persen dari reponden yang merupakan orang dewasa di Amerika Serikat pernah mendengar teori itu dan sepertiga di antaranya mengatakan teori konspirasi itu' benar' atau 'mungkin saja benar'.

Satu versi teori yang pernah viral itu mengatakan: pandemi Covid-19 adalah bagian dari sebuah strategi yang disusun para elit global--seperti Bill Gates--untuk memasarkan vaksin Covid-19 dengan cip pelacak di dalamnya yang nantinya akan diaktivasi dengan teknologi seluler 5G.

Terkait video-video yang sama, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito juga menegaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet. Dalam konferensi pers daring Jumat , 28 Mei 2021, dia juga menjelaskan kalau koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat dan gaya gesek lainnya.

Ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dan tidak terpengaruh menyebar berita bohong tentang vaksin Covid-19. "Hoax juga dapat menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Wiku.

Baca juga:
Kenapa Bill Gates di Hoax Teori Konspirasi Covid-19? Ini Jawabnya

Berita terkait

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

6 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

12 hari lalu

Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

Inovasi teknologi seluler terus bergerak cepat dan membawa pengguna ke ranah 5,5G yang kini sudah mulai dikembangkan dan hadir pertama kali di Cina.

Baca Selengkapnya

Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

12 hari lalu

Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

Bill Gates menyakini tiga pekerjaan yang tak akan tergantikan oleh AI, salah satunya adalah biosains. Intip peluang kariernya.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

12 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Pastikan Pemberian Insentif 5G untuk Operator: Tunggu Mei

12 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Pastikan Pemberian Insentif 5G untuk Operator: Tunggu Mei

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie Setiadi memastikan kementeriannya bakal memberikan insentif 5G untuk operator seluler.

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

13 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

16 hari lalu

Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

Oppo Find X7 menjadi smartphone pertama yang didukung oleh teknologi jaringan seluler generasi 5,5G atau yang dikenal sebagai 5G-Advanced.

Baca Selengkapnya

Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

17 hari lalu

Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

Dibanderol mulai 499 dolar untuk versi RAM dan penyimpanan 8/256 GB, Nubia Flip memang menjadi ponsel layar lipat termurah yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

37 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

37 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya