Himpun Data Biometrik Penggunanya di Amerika, Ini Kata TikTok

Senin, 7 Juni 2021 09:01 WIB

Ilustrasi aplikasi TikTok (ANTARA/Arindra Meodia)

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi berbagi video pendek TikTok diam-diam telah memperbarui kebijakan privasinya di Amerika Serikat. Pembaruan itu memungkinkan TikTok mengumpulkan informasi biometrik secara otomatis seperti wajah dan suara dari konten yang diunggah penggunanya di platform.

Perubahan kebijakan, pertama kali ditemukan oleh TechCrunch, mulai berlaku pada 2 Juni 2021. Disebutkan pula pengguna TikTok yang tinggal di Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), Inggris Raya, Swiss, dan wilayah geografis lainnya (tidak termasuk India) tempat layanan beroperasi dibebaskan dari perubahan yang sama.

Dalam situs resminya, TikTok menjelaskan dapat mengumpulkan pengidentifikasi dan informasi biometrik seperti yang didefinisikan dalam undang-undang Amerika, misalnya wajah dan suara, dari konten pengguna. “Jika diwajibkan oleh hukum, kami akan meminta izin yang diperlukan dari pengguna sebelum pengumpulan semacam itu," tulis platform milik ByteDance, berbasis di Cina, itu.

Selain itu, kebijakan privasi perusahaan juga mencatat bahwa mereka dapat mengumpulkan informasi tentang hal yang sifatnya audio dan teks dari kata-kata yang diucapkan dalam konten pengguna. Tujuannya untuk mengaktifkan efek video khusus, moderasi konten, klasifikasi demografis, konten dan rekomendasi iklan, serta operasi non-identifikasi pribadi lainnya.

Advertising
Advertising

Revisi kebijakan privasinya datang beberapa bulan setelah TikTok setuju membayar US$ 92 juta untuk menyelesaikan gugatan class action yang menuduh aplikasi melanggar Undang-Undang Privasi Informasi Biometrik (BIPA) Illinois dengan secara diam-diam menangkap data pribadi dan biometrik dari pengguna di Amerika. Data digunakan TikTok untuk menargetkan iklan tanpa memenuhi persyaratan persetujuan berdasarkan undang-undang negara bagian.

Sebagai bagian dari penyelesaian, TikTok mematuhi untuk menghindari pengumpulan atau penyimpanan informasi, pengidentifikasi biometrik, geolokasi, atau data GPS kecuali diungkapkan secara tegas dalam kebijakan privasinya. Dilihat dari sudut pandang ini, ada kemungkinan bahwa perubahan tersebut merupakan hasil dari kesepakatan gugatan.

THE HACKER NEWS | TECHCRUNCH

Baca juga:
Survei Antibodi, Covid-19 di Indonesia Hampir 40 Kali Lipat Data Kemenkes

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

6 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

7 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

20 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

21 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

21 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

22 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

23 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya