Hujan Hampir Setiap Hari di Bulan Juni, Ini Jawabnya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 23 Juni 2021 07:26 WIB

Ilustrasi hujan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Klimatologi di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Erma Yulihastin, mengungkap penyebab hujan yang masih terjadi hampir setiap hari belakangan ini. Hujan, bahkan berintensitas tinggi, masih terjadi terutama di wilayah barat Indonesia (Jawa dan Sumatra) di periode yang biasanya sudah masuk musim kemarau.

Erma menerangkan, hujan masih sering terjadi sejak awal Juni karena pengaruh dinamika laut-atmosfer yang terjadi di Samudera Hindia. Dia menunjuk pembentukan pusat tekanan rendah berupa pusaran angin yang dinamakan vorteks di selatan ekuator, dekat pesisir barat Sumatra dan Jawa.

Erma bahkan memprediksi pembentukan vorteks yang sangat intensif sejak awal Juni ini bertahan sepanjang periode musim kemarau. "Sehingga berpotensi menimbulkan anomali musim kemarau yang cenderung basah sepanjang Juli-Oktober pada tahun ini," tuturnya melalui akun medis sosial resmi LAPAN.

Prediksinya diperkuat dengan pembentukan Dipole Mode negatif di Samudera Hindia yang berpotensi menimbulkan fase basah di barat Indonesia. Dipole Mode ini ditandai dengan lebih hangatnya suhu permukaan laut di Samudera Hindia dekat Sumatera dibandingkan wilayah dekat Afrika.

Kondisi itu, Erma menjelaskan, mengakibatkan pemusatan aktivitas awan dan hujan terjadi di Samudera Hindia barat Sumatra. Itu, kata Erma lagi, sudah cukup berdampak pada pembentukan hujan yang berkepanjangan selama musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.

Advertising
Advertising

Menurut Erma, penghangatan suhu permukaan laut di Samudera Hindia barat Sumatera juga merupakan bagian dari feedback response terhadap kondisi di Samudera Pasifik. Fenomena La Nina masih terjadi di samudera itu sekalipun melemah dan cenderung menuju kondisi netral.

Dipole Mode negatif diprediksi hanya berlangsung secara singkat, yaitu Juli-Agustus. Meskipun demikian, eksistensi vorteks dan penghangatan suhu permukaan laut di perairan lokal Indonesia diprediksi akan terus berlangsung hingga Oktober.

Gabungan vorteks di Samudera Hindia dan anomali suhu permukaan laut lokal ini merupakan faktor pembangkit yang menyebabkan anomali musim kemarau cenderung basah pada tahun ini terutama di wilayah Indonesia bagian selatan (Jawa hingga Nusa Tenggara Timur) dan timur laut (Maluku, Sulawesi, Halmahera).

Baca juga:
Lima Tahun Satelit LAPAN-A3 Mengamati Dunia, Simak Data yang Dikumpulkan

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

59 menit lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

9 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

5 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

6 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

6 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

8 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya