Berdasarkan Metode Kepunahan Spesies, Kasus Pertama Covid-19 Muncul November

Jumat, 25 Juni 2021 15:15 WIB

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans di rumah sakit Jinyintan, di mana pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh strain baru coronavirus sedang dirawat, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 20 Januari 2020. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Asal muasal pandemi Covid-19 masih menjadi perdebatan. Kasus pertama yang diidentifikasi secara resmi terjadi pada awal Desember 2019. Namun, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa kasus yang dimaksud mungkin muncul lebih awal.

Sejumlah studi pernah menyebut kasus lebih awal itu terjadi di Amerika Serikat dan Italia--negara di Eropa yang terpukul paling parah di awal pandemi. Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal PLOS Pathogens, Kamis, 24 Juni 2021, berbeda lagi.

Seorang peneliti dari University of Kent, Inggris, David Roberts, mengungkap bahwa kasus pertama Covid-19 muncul antara awal Oktober dan pertengahan November 2019 di Cina. “Berdasarkan analisis yang dilakukan tanggal awal mula yang paling mungkin adalah 17 November,” ujar Roberts dalam studi tersebut.

Roberts dan timnya menggunakan model matematika yang awalnya dikembangkan ilmuwan bidang konservasi untuk menentukan tanggal kepunahan suatu spesies, berdasarkan penampakan yang tercatat. Mereka membalik metode untuk menentukan tanggal kemungkinan besar Covid-19 berawal, dan kapan beberapa kasus paling awal terjadi di 203 negara.

Analisis menunjukkan bahwa kasus pertama terjadi di Cina yang kemungkinan besar muncul pada 17 November. Penyakit infeksi virus corona 2019 itu kemudian menyebar secara global pada Januari 2020. Temuan ini mendukung bukti yang berkembang bahwa pandemi muncul dan tumbuh lebih cepat daripada yang dilaporkan secara resmi.

Advertising
Advertising

Analisis juga mengidentifikasi kapan Covid-19 kemungkinan menyebar ke lima negara pertama di luar Cina, serta benua lain. Misalnya, diperkirakan kasus pertama di luar Cina terjadi di Jepang pada 3 Januari 2020, kasus pertama di Eropa terjadi di Spanyol pada 12 Januari 2020, dan kasus pertama di Amerika Utara terjadi di Amerika Serikat pada 16 Januari 2020.

“Dalam bidang epidemiologi, metode ini menawarkan peluang baru untuk memahami kemunculan dan penyebaran penyakit karena hanya membutuhkan sedikit data,” tutur Roberts.

Para peneliti mencatat bahwa metode baru mereka dapat diterapkan untuk lebih memahami penyebaran penyakit menular lainnya di masa depan. Sementara itu, pengetahuan yang lebih baik tentang asal-usul Covid-19 dapat meningkatkan pemahaman tentang penyebarannya yang terus terjadi.

MEDICAL EXPRESS | PLOS PATHOGENS

Baca juga:
WHO Minta Studi Sebut Italia Awal Pandemi Covid-19 Diuji Ulang

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

4 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

15 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya